news

Muhaimin: Label Santri Bisa untuk Siapa Saja, asal Cinta Kiai dan Jalankan Tradisi Ahlussunnah Wal Jamaah

Kamis, 21 Oktober 2021 | 14:31 WIB
Muhaimin Iskandar di Pondok Pesantren Al Madinah Cepoko, Gunungpati, Semarang. (suaramerdeka.com/dok).

SEMARANG, Klikaktual.com- Apa definisi santri bagi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar? Jawabannya adalah; santri tidak semuanya adalah sosok yang mondok di pesantren dalam waktu tertentu. 

Label santri, kata Muhaimin Iskandar, bisa saja disematkan kepada siapapun selama dia mencintai ulama, kiai, dan mau menjalankan tradisi Ahlussunnah Wal Jamaah.

Hal itu disampaikan Muhaimin Iskandar saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 atau yang ke 6 di kediaman Pengasuh Ponpes Al Madina Gunungpati Semarang, Habib Umar Muthahar, Rabu 20 Oktober 2021.

Baca Juga: Mantan Juru Bicara Tim BPN Prabowo-Sandi Kini Gabung PKS

“Pokoknya yang cinta ulama, cinta kiai, melaksanakan ajaran Aswaja minimal mauludan, insyaallah bisa kita sebut santri. Apalagi kalau bulan maulid muludannya 10 kali, nah itu lebih santri lagi,” kata Muhaimin Iskandar, dikutip dari laman resmi DPP PKB.

Wakil Ketua DPR RI yang akrab disapa Gus Muhaimin itu juga mengajak kaum santri untuk terus tumbuh menjadi generasi membanggakan untuk Indonesia. Tubuh, tenaga dan buah karya para santri, kata dia, didedikasikan khusus untuk Indonesia.

Baca Juga: Rachel Vennya Diperiksa di Polda Metro Hari Ini, Kombes Yusri: Ada Unsur Pidananya

“Semakin maju santri Indonesia, maka semakin maju bangsa Indonesia. Semakin maju Ahlussunnah Wal Jamaah, maka insyaallah Indonesia juga akan semakin maju di masa akan datang,” tutur Muhaimin Iskandar.

Dia mengatakan santri perlu menekankan dua hal. Pertama, santri harus menjadi kekuatan ekonomi baru. “Kenapa? Karena sekarang ini semua rontok. Dan peran santri sangat dibutuhkan saat ini,” tukas Muhaimin Iskandar.

Kedua, santri harus melek teknologi. Dia mencontohkan Habib Umar Muthahar dan KH Yusuf Chudlory yang mampu menjadikan teknologi sebagai media dakwah sehingga mampu menembus banyak kalangan secara lebih luas.

Baca Juga: Presiden Minta Daerah Fokus Pada Produk Unggulan Sendiri

“Teknologi ini penting, kenapa? Pola hidup masyarakat telah berubah, cara kerja berubah, hubungan produsen dengan konsumen juga berubah,” ujar Muhaimin Iskandar.

Sementara itu, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh mengajak seluruh kaum santri mendukung perjuangan PKB, baik di legislatif maupun eksekutif. 

Dia menaruh harapan besar kepada PKB untuk benar-benar memperjuangkan aspirasi pesantren.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB