Jakarta, Klikaktual.com - Suara klakson mobil dan motor, suara pluit tukang parkir menjadi hal yang akan dijumpai saat berkunjung ke Pasar Talang Kota Cirebon.
Bukan hanya itu saja, wajah-wajah para pejuang dengan semangat mencari rupiah bermodalkan barang bekas.
Diselingi dengan sendau gurau, kegiatan tawar menawar barang bekas antara pembeli dan penjual.
Baca Juga: Makna Dibalik Perayaan Cap Go Meh, Salah Satunya Ungkapan Rasa Syukur Kepada Para Dewa
Kadang ada juga mereka yang berjualan sambil membawa anak dan istri, agar semangat mereka untuk mencari nafkah semakin berapi-api.
Mereka berusaha mencari nafkah bermodalkan barang-barang bekas, seperti baju, celana, sepatu untuk laki-laki ataupun perempuan.
Bagi mereka, pasar Talang adalah tempat medan perang, medan tempur, yang harus ia selami dan harus mereka taklukan.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Seputar Perayaan Cap Go Meh yang Jarang Diketahui orang
Meskipun mereka berjualan di tempat yang ala kadarnya, tetapi mereka sangat bersyukur bisa berjualan di pasar tersebut dan semangat yang luar biasa.
Yang disayangkan, para pedagang ini merasa kurang diperhatikan oleh pihak pemerintah kota Cirebon.
Ada yang beceletuk, setidaknya pemerintah memberikan tempat yang layak untuk para pedagang.
Baca Juga: The Queen Who Crowns Cetak Rekor Rating Tertinggi Untuk Penayangan Episode Terakhir
"Kami disini bukan untuk dikasihani oleh para pejabat, kami hanya ingin sedikit dibina dan diberi ruang untuk jualan barang-barang bekas, seenggaknya tempat yang layak," ujar salah seorang penjual.
Dari celotehannya itu, mereka seakan-akan berharap kepada pemerintah daerah agar memberikan perhatian, pembinaan dan pengarahannya, yang bisa mendongkrak semangtnya untuk mencari rezeki.