Jakarta, Klikaktual.com - Masyarakat Indonesia khususnya Kota Cirebon tentu sudah tidak asing lagi dengan perayaan Cap Go Meh.
Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang mana memiliki makna malam ke 15 pada tahun baru Imlek.
Karena itulah perayaan Cap Go Meh ini selalu jatuh pada hari ke-15 setelah hari raya Imlek dan menjadi rangkaian penutup dari tahun baru China itu.
Baca Juga: Daftar Universitas Swasta Terbaik di Indonesia, Bisa Dijadikan Referensi Kuliah di Tahun 2025
Perayaan Cap Go Meh bagi masyarakat Tionghoa sendiri menjadi bentuk ungkapan rasa syukur agar segala urusan dan keinginan di masa mendatang dapat berjalan dengan lancar.
Berikut ini tiga fakta menarik seputar perayaan Cap Go Meh yang jarang banget orang ketahui.
1. Sejarah Awal Perayaan Cap Go Meh
Baca Juga: Perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon, Wujud Nyata Toleransi dan Keberagaman
Pada awalnya, perayaan Cap Go Meh ini adalah bentuk ritual penghormatan kepada Dewa Thai Yi pada masa pemerintahan Dinasti Han pada abad ke-17.
Pada saat itu, perayaan Cap Go Meh dilaksanakan secara tertutup di kalangan istana dan para raja saja.
Akhirnya ketika masa pemerintahan Dinasti Han berakhir, perayaan Cap Go Meh mulai dikenal masyarakat umum dan dirayakan secara lebih luas oleh berbagai kalangan.
Baca Juga: The Queen Who Crowns Cetak Rekor Rating Tertinggi Untuk Penayangan Episode Terakhir
2. Gemerlap Festival Lampion.
Kemudian fakta menarik dari perayaan Cap Go Meh juga selalu indentik dengan lampu warna merah yang tampak terang, yang disebut dengan lampion.
Gemerlapnya lampion ini hadir dalam perayaan masyarakat Tiongkok karena memiliki arti sebagai simbol keberuntungan. Dominasi warna merah bermakna lambang kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan.