Jakarta, Klikaktual.com - Fenomena Rojali, akhir-akhir ini sedang trending di berbagai plafrom media sosial.
Mengutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), fenomena Rojali (Rombongan Jarang Beli) belum tentu mencerminkan kemiskinan.
Namun fenomena Rojali ini, menjadi sinyal bagi pengambil kebijakan untuk mencermati perkembangan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Daftar Pemain Drama Korea Beyond The Bar Tayang Mulai 2 Agustus 2025 di Netflix
Menurut Direktur Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono mengatakan, fenomena rojali relevan sebagai gejala sosial.
Akan tetapi mungkin ada tekanan ekonomi, terutama pada kelas masyarakat yang rentan.
"Rojali menjadi sinyal penting bagi para pembuat kebijakan, agar tidak hanya fokus menurunkan angka kemiskinan," kata Ateng, dikutip pada hari Kamis, 31 Juli 2025.
Baca Juga: KIW Edge, Destinasi Pantai Baru di Semarang Hadirkan Pengalaman Berbeda, Dijamin Suka!
"Mereka juga harus memperhatikan ketahanan konsumsi dan stabilitas ekonomi rumah tangga, terutama pada masyarakat menengah bawah," sambungnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso juga mengatakan, fenomena rojali sebagai hal biasa.
Baca Juga: Kaladama Khas Cirebon yang Tak Kalah Lezat dengan Tahu Gejrot, Yuk Buat Dirumah
Karena, kemungkinan masyarakat ingin membandingkan barang di toko offline dan yang dijual secara online.
"Ya bebas saja masyarakat melakukan itu, seseorang pasti mencari barang berkualitas yang harganya lebih murah dengan cara membandingkan," katanya.***