Dengan memotong rantai pasok, peran tengkulak berkurang dan harga produk menjadi lebih terjangkau bagi konsumen.
Kopdes Merah Putih dikembangkan melalui tiga pendekatan utama:
1. Mendirikan koperasi baru,
2. Mengembangkan koperasi yang sudah ada, dan
3. Merevitalisasi koperasi yang tidak aktif secara kelembagaan.
Secara fisik, Kopdes Merah Putih terdiri dari berbagai fasilitas seperti kantor koperasi, gerai sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa, cold storage, hingga unit distribusi logistik.
Fasilitas tersebut bertujuan mempermudah masyarakat dalam mengakses kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan pinjaman modal usaha dengan skema yang lebih adil dan memberdayakan.
"Hasil tani dan laut bisa disimpan dengan aman, distribusi logistik berjalan lebih lancar, dan masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada rentenir,” pungkas Adita.