Di Kota Cirebon 100 Siswa Mulai Belajar di Sekolah Rakyat, Ini Perbedaannya Dengan Sekolah Umum

photo author
- Rabu, 16 Juli 2025 | 12:04 WIB
Sekda Kota Cirebon H Agus Mulyadi saat meninjau penginapan untuk siswa dan siswi sekolah rakyat
Sekda Kota Cirebon H Agus Mulyadi saat meninjau penginapan untuk siswa dan siswi sekolah rakyat

KLIKAKTUAL.COM - Sebanyak 100 siswa dan siswi di Kota Cirebon, sudah memulai pembelajaran di sekolah rakyat.

Sekolah rakyat di Kota Cirebon, berdiri berdampingan dengan SMP Negeri 18 dan kini menjadi rumah bagi 100 siswa SD dan SMP yang mengawali harinya dengan harapan baru.

Sekolah rakyat ini bukan sekolah biasa, melainkan bagian dari 65 lokasi percontohan program nasional dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, kurikulum dari Kemendikbud dan Kemenag telah disiapkan, dan kegiatan diawali dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.

Ia juga menjelaskan, evaluasi terhadap kesiapan fisik dan nonfisik telah dilakukan, dan Pemkot siap menindaklanjuti segala kebutuhan yang masih kurang.

"Sudah ada banyak dukungan dari Kementerian, baik dari segi fisik seperti bangunan dan perlengkapan, maupun nonfisik seperti tenaga pengajar dan tenaga pendukung. Namun masih ada beberapa hal teknis yang harus kita benahi bersama," tuturnya, dikutip dalam keterangan resminya, pada hari Selasa, 15 Juli 2025.

Terkait tenaga pengajar, saat ini terdapat 13 orang yang ditugaskan, termasuk satu guru Pendidikan Agama Islam.

Selain itu, telah hadir pula tenaga kependidikan seperti bendahara, tenaga administrasi, operator, juru masak, dan petugas kebersihan yang turut menopang operasional sekolah.

Lalu apa perbedaannya antara sekolah rakyat dan sekolah umum? Berikut penjelasannya.

Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi menuturkan, bahwa sekolah rakyat ini tidak menggunakan kurikulum konvensional. Tetapi Kurikulum yang akan diterapkan adalah Meme (multi entry dan multi exit).

Yakni suatu pendekatan inovatif yang memungkinkan siswa masuk dan keluar pendidikan tidak secara seragam, melainkan berdasarkan kesiapan dan perkembangan masing-masing.

Dalam hal ini, pemerintah Kota akan terus mendukung dan mengawal agar sekolah rakyat tidak hanya hadir secara fisik, tetapi tumbuh sebagai ruang belajar yang bermartabat.

"Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan Dinas Sosial untuk memastikan pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai," ungkapnya.

Kemudian, perbedaan yang paling mencolok antara sekolah rakyat dan sekolah umum adalah bentuk sekolah

Sekolah Rakyat lebih cenderung hadir dengan konsep asrama atau boarding school.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X