"Sekarang pupuk sudah lancar, tapi biaya tinggi produksinya itu di obat-obatan, karena sebelum mulai menanam, mereka harus mengeluarkan biaya untuk semprot keong atau hama. Nyemprotnya itu dua kali sehari," ungkap Dedi, pada hari Senin, 7 April 2025.
Ia juga meminta asuransi kesehatan untuk petani ditingkatkan. Dedi menyebut tak sedikit petani yang belum terkover BPJS kesehatan.
"Mohon peningkatan asuransi kesehatan petani, karena banyak petani yang ketika sakit tidak terkover BPJS atau BPJS mandirinya tidak terbayar," sebutnya.
Sebagai pusat lumbung padi nasional, Dedi juga berharap Kementerian Pertanian menambah peralatan untuk peningkatan produksi.
"Karena Jabar pusat lumbung padi nasional, ya seluruh alatnya harus banyak supaya ditambah kalau ingin peningkatan produksi," ucap Dedi.***