Meski belum disinggung secara langsung dalam pidatonya, sejumlah pihak tetap berharap bahwa Kang Dedi Mulyadi akan memperhatikan peran penting pesantren dalam program kerja ke depannya.
Pesantren, yang telah menjadi akar kuat dalam membangun nilai-nilai keagamaan dan karakter generasi muda, diharapkan mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah provinsi.
"Pesantren bukan hanya tentang pendidikan agama, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat. Harapan kami, ke depan, perhatian terhadap pesantren dan para guru ngaji bisa menjadi bagian integral dari program pembangunan Jawa Barat," tuturnya.
Pidato ini mungkin menjadi awal bagi Dedi Mulyadi, untuk menunjukkan komitmennya terhadap semua aspek pembangunan di Jawa Barat, termasuk yang bersifat spiritual dan berbasis nilai keagamaan.
Banyak pihak meyakini bahwa, dengan rekam jejaknya yang dikenal dekat dengan budaya Sunda dan akar tradisi lokal, Dedi mampu merangkul seluruh elemen masyarakat, termasuk kalangan pesantren dan madrasah.
Ke depannya, publik menantikan langkah konkret yang diambil oleh pemerintah provinsi, untuk memastikan bahwa pesantren, madrasah, dan para guru ngaji mendapatkan perhatian yang layak.
Sebab, membangun Jawa Barat bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga membangun akhlak, moral, dan karakter masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai agama dan budaya yang kuat.***
