Gus Asyrof soroti Pesan Tertinggal Dibalik Pidato Dedi Mulyadi : Pesantren dan Guru Ngaji Menanti Perhatian

photo author
- Jumat, 21 Februari 2025 | 17:45 WIB
Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKB Asyrof Abdik
Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKB Asyrof Abdik

 

KLIKATUAL.COM - Acara serah terima jabatan di Gedung DPRD Jawa Barat, berlangsung khidmat dengan pidato politik yang disampaikan oleh Kang Dedi Mulyadi.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi memaparkan berbagai rencana strategis untuk membangun Jawa Barat ke depan, dengan fokus pada pengembangan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi lokal, serta pelestarian budaya Sunda.

Pidato yang disampaikan Dedi dinilai menggugah, terutama dalam menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai kearifan lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor industri kreatif, meningkatkan layanan publik, serta memperluas akses pendidikan umum bagi seluruh masyarakat Jawa Barat.

Namun, di balik antusiasme yang ditimbulkan, sejumlah pihak mulai menyoroti adanya aspek penting yang tampaknya terlewat dalam pidato tersebut.

Salah satunya datang dari Gus Asyrof Abdik, Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKB, yang secara sadar menyebutkan bahwa ada pesan yang tertinggal yaitu mengenai Pesantren, Madrasah dan para guru ngaji sebagai pilar utama yang telah lama menjadi fondasi sosial dan spiritual masyarakat Jawa Barat.

Sebagai provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak di Indonesia, Jawa Barat, sebelumnya telah mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pesantren sebuah langkah maju yang menjadi bukti perhatian pemerintah terhadap pendidikan keagamaan.

Menurutnya, lembaga pendidikan keagamaan, seperti pesantren dan madrasah, selama ini tidak hanya berperan sebagai pusat pembelajaran agama, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal melalui berbagai program kemandirian yang dijalankan.

"Perda Pesantren adalah bentuk pengakuan atas kontribusi besar pesantren dalam membangun Jawa Barat, kami percaya, di bawah kepemimpinan Kang Dedi, pelaksanaan perda ini dapat diperkuat agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh pesantren, para santri, dan guru ngaji,” jelasnya.

"Kami mengapresiasi visi Kang Dedi yang memprioritaskan pembangunan di berbagai sektor. Tentu, ini menjadi langkah baik bagi kemajuan Jawa Barat," sambungnya, dengan nada penuh harap.

Namun, akan lebih sempurna jika perhatian terhadap pesantren, madrasah dan para guru ngaji juga turut diperkuat, mengingat besarnya peran mereka dalam membangun fondasi moral masyarakat.

Ia juga menekankan, bahwa pesantren selama ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga memainkan peran penting dalam pengembangan sosial dan ekonomi di lingkungan masyarakat.

“Pesantren telah lama menjadi pilar penting dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal dan spiritual masyarakat. Kami yakin, dengan komitmen yang kuat, pemerintah provinsi mampu menghadirkan program yang semakin memperkuat peran tersebut di masa depan," ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X