JAKARTA, Klikaktual.com - Wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyebut presiden dan wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran akan menaikan gaji honorer sebesar Dua juta perbulan.
Hal ini diketahui dari salah satu akun media sosial Instagram, Wakil Ketua DPP Gerindra itu menyaimpaikan kabar gembira tersebut untuk para guru honorer.
"Prabowo dan Gibran membawa kabar baik, mulai bulan Oktober Insya Allah tahun ini, setiap guru akan dapat tambahan gaji dua juta peruga bulan," kata Hashim, dikutip disalah satu akun Instagram, pada hari Minggu, 4 Agustus 2024.
Baca Juga: Hadiri Wisuda UGJ, Pj Wali Kota Cirebon: Pendidikan adalah Investasi Terbaik
Itu semua akan diberikan selama 13 bulan, termasuk THR. Selain itu Prabowo-Gibran akan membangun 30 juta rumah dan apartemen selama 10 tahun untuk para guru.
Mengenai kenaikan gaji guru dan honorer sebesar dua juta per bulan, akan disesuaikan kembali dengan kondisi fiskal anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN).
Baca Juga: Gedung BAT, Bukti Nyata Kejayaan Pabrik Rokok di Cirebon
Ketua Wakil DPP Gerindra itu menyoroti pendidikan di Indonesia menempati ranking yang rendah dan konsisten 15 tahun terakhir.
Salah satunya yaitu digambarkan dalam skor PISA, yang mana Indonesia berada di peringkat 72 dari 80 Negara.
Sebagai informasi skor PISA adalah asesmen yang dirancang oleh Organization for Economic Cooperation And Development (OECD) untuk mengukur capaian pendidikan suatu Negara.
Baca Juga: Susunan Upacara Peringatan Hari Pramuka ke 63 Tahun 2024 Resmi dari Kwarnas
Ia juga menilai pendidikan di Indonesia, selain disebabkan oleh masalah stunting juga karena para pendidik yang mendapatkan upah yang tidak layak.
"Kalau kita lihat dimana anak-anak kurang gizi masuk sekolah, tidak bisa menyerap dan menampung ilmu yang diberikan guru yang kurang gaji, guru honorer dan guru tetap yang gajinya sangat memperhatinkan," ucapnya.
Sehingga dengan masalah ini, Wakil Ketua DPP Gerindra menegaskan kepada presiden dan wakil presiden terpilih yakni Prabowo-Gibran, harus memperbaiki upah para guru honorer, tetapi tetap harus dengan menyesuaikan kondisi anggaran pemerintah.
"Ini juga secara pelan-pelan kita akan tanggulangi, tapi ini semua adalah kita sesuai dengan anggaran yang diatur pemerintah yang sekarang, itu realita fiskal, "ujarnya.
