JAKARTA, KLIKAKTUAL.COM - Menteri perdagangan (Mendag) yakni Zulkifli Hasan, memberikan penjelasan tentang naiknya harga beras.
Disisi lain, ia juga berharap agar, stabilisasi harga beras bisa tercapai pada bulan April atau bulan Mei mendatang.
Namun, ia juga menjelaskan bahwa, kesulitan dalam mendapatkan beras lokal berkualitas tinggi karena keterbatasan pasokan, yang berujung pada kenaikan harga.
Baca Juga: Soal Harga Beras Naik, Tom Lembong Angkat Bicara
Sehingga, konsumen tidak mau beralih ke alternatif lain meskipun ketersediaan beras lokal premium terbatas.
"Peningkatan harga beras disebabkan oleh kelangkaan pasokan yang dipengaruhi oleh penundaan musim tanam," kata Zulhas, dikutip dari chanel YouTube kompas, pada hari Selasa, 27 Februari 2024.
"Musim tanam yang biasanya dilakukan pada bulan September hingga Desember, telah bergeser, mengakibatkan keterlambatan dalam panen," sambungnya.
Akan tetapi, menangani hal itu Pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi.
Baca Juga: Kritik Tajam Tom Lembong Terhadap Kebijakan Bansos
Salah satunya adalah dengan menyiapkan alternatif seperti beras komersial dan program beras subsidi.
"Untuk mengatasi kelangkaan beras, pemerintah telah menyediakan alternatif untuk membanjiri stok di pasar dengan beras subsidi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp55.000 per 5 kg dan beras komersial Rp14.000/kg dari Bulog".ucapnya.
Langkah-langkah itu, kata Zulhas, bertujuan untuk memberikan opsi kepada konsumen dengan berbagai kisaran harga.
Selain itu, Pemerintah juga telah menjamin ketersediaan dan keterjangkauan beras yang disediakan untuk masyarakat.
Dengan demikian, ia menekankan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengatasi permasalahan ketersediaan dan harga beras, demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.***