Fatayat NU Cirebon Gelar Seminar Ekonomi, Soroti Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong

photo author
- Kamis, 25 Januari 2024 | 20:13 WIB
Fatayat NU Cirebon Gelar Seminar Ekonomi.
Fatayat NU Cirebon Gelar Seminar Ekonomi.

CIREBON, Klikaktual.com - Perkembangan teknologi informasi tidak selalu membawa dampak positif.

Di lain sisi, tren digitalisasi juga menghadirkan dampak yang buruk dan merugikan. Salah satunya adalah maraknya korban yang terjerat investasi bodong dan pinjaman online (pinjol) ilegal.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Cirebon, Roziqoh Sukardi, saat membuka Seminar Ekonomi.

Seminar ekonomi itu bertemakan "Waspada Investasi Bodong, Pinjol, dan Sosialisasi Peluang Kredit Usaha Rakyat (KUR)", di Aula Al-Ghadier, Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, pada hari Rabu, 24 Januari 2024.

"Kita jangan sampai terjebak pinjol ilegal atau investasi bodong. Oleh karena itu, seminar ini diadakan agar masyarakat, terutama ibu-ibu mendapatkan literasi keuangan yang baik," kata Riziqoh.

Ia mengatakan, maraknya masyarakat yang terjerat pinjol ilegal saat ini, adalah karena tergoda oleh tawaran pinjaman yang sangat menggiurkan.

Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Terpal Agar Hasilnya Memuaskan

"Bahkan tawaran itu bisa sampe sebesar Rp50 juta. Syaratnya, cuma butuh nomor ponsel," ujarnya.

Padahal, lanjut Roziqoh, pinjaman tersebut akan membawa banyak kerugian di kemudian hari.

Dari mulai bunga yang membengkak, hingga sistem penagihan yang tidak manusiawi.

"Oleh karena itu, jangan sampai tergiur pinjaman yang terkesan mudah, tetapi tidak legal," katanya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie berpesan, salah satu penyebab banyaknya masyarakat yang terjebak pinjol ilegal adalah susahnya akses pinjaman yang disediakan perbankan.

"Banyak juga masyarakat yang melapor bahwa mereka ditolak saat mencoba mengakses KUR. Lalu, mereka kembali ke pinjol ilegal atau rentenir yang aksesnya dinilai lebih mudah meskipun dengan bunga yang begitu besar," kata Kiai Aziz.

Oleh karena itu, Kiai Aziz meminta agar pihak bank memberikan kemudahan akses permodalan bagi para ibu yang ingin mengembangkan usahanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:03 WIB
X