Belajar dari Nurul Akmal, Cerdas Tanggapi Body Shaming

photo author
- Jumat, 6 Agustus 2021 | 13:02 WIB
Nurul Akmal saat mengikuti Olimpiade Tokyo 2020. (Foto instagram @nurulakmal_12)
Nurul Akmal saat mengikuti Olimpiade Tokyo 2020. (Foto instagram @nurulakmal_12)

BODY shaming atau mengomentari kekurangan dari fisik orang lain memang tanpa sadar sering kita lakukan. Dari mulai basa-basi, bercanda kelewatan atau bahkan demi mencairkan suasana. Padahal, sebenarnya kebiasaan buruk ini berdampak tidak baik jika dilakukan terus menerus.

Belum lama ini, kabar kurang menyenangkan terjadi pada Nurul Akmal, lifter putri Indonesia. Videonya viral lantaran terdengar dari seseorang yang terdengar melakukan body shaming terhadap Nurul saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Olimpiade Tokyo 2020. Pada video tersebut, saat nama Nurul dipanggil pada proses penyambutan, terdengar suara celetukan yang berbunyi, "yang paling kurus."

Celetukan tersebut dinilai warganet merupakan ucapan yang tidak sopan dan berkenan terhadap tubuh Nurul. Banyak warganet yang mengecam celetukan tersebut dan membela atlet yang meraih peringkat kelima pada cabang olahraga angkat besi kelas +87 kg Olimpiade Tokyo 2020 tersebut. Nurul melihat sisi positif dan celetukan body shaming tersebut, ia merasa bahwa oknum yang melakukannya hanya mencoba untuk bercanda dan memberi perhatian khusus kepada Nurul.

Baca Juga: Pemerintah Target Bangun 25 Ribu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Melansir Well and Good, Kira Finney, menjelaskan body shaming rata-rata dialami oleh perempuan. Kondisi itu sudh berlangsung cukup lama. "Perempuan selalu menjadi objektivitas di tempat kerja adalah hal yang nyata, dan itu sudah berlangsung terlalu lama," jelasnya.

Lalu, bagaimana jika kamu yang menghadapi pertanyaan menganggu ini? Klikaktual.com merangkumnya agar kamu siap menghadapi pertanyaan terkait body shaming ini.

1. Mensyukuri dan Menerima Diri Sendiri
Tidak ada manusia yang sempurna. Walaupun orang lain mempunyai penampilan yang lebih baik, bukan berarti posisi kamu di bawah mereka. Punya badan gemuk, kulit gelap, bukanlah sesuatu yang buruk. Kamu punya bakat dan kelebihan lain yang tidak kalah keren dari penampilan orang lain. Kalau memang ada yang perlu diperbaiki, jadikan perasaan negatif itu motivasi kamu untuk memperbaikinya. Tapi kalau tidak bisa diperbaiki, kamu harus belajar menerima apa adanya, dan kembangkan hal lain untuk menutupi kekurangan tersebut.

Baca Juga: Kejagung: Pemberhentian Tidak Hormat Jaksa Pinangki Tahap Proses

2. Belajar Memaafkan
Perkataan orang lain mungkin bisa membuatmu sakit. Tapi menyimpan dendam di hati juga tidak baik untuk kesehatan jiwa. Daripada rasa tersebut mengganggu hidupmu, lebih baik coba memaafkan agar pikiranmu juga jadi lebih tenang.

3. Bijak Bermedia Sosial
Segera unfollow akun negatif agar hidupmu jadi lebih baik dan terbebas dari ujaran yang menghina. Ikutilah akun-akun yang memberikan manfaat besar untuk membuatmu lebih menerima, menghargai, mencintai, dan meng-upgrade diri sendiri.
Kamu juga bisa mensosialisasikan dampak body shaming di media sosialmu, untuk mengajak orang lain untuk berhenti memberikan kritik terhadap penampilan orang lain, agar orang-orang sadar dampak buruk dari body shaming.

4. Lakukan Hal yang Bermanfaat
Daripada diam memikirkan hal-hal buruk yang datang dari orang lain, mendingan cari kesibukan lain yang bermanfaat untuk mengembangkan diri. Seperti ikut kursus, gabung komunitas, atau bekerja untuk mengembangkan diri. Tunjukkan kalau kamu lebih baik dari mereka yang sudah melakukan body shaming terhadap kamu.

Baca Juga: Stok Vaksin Covid-19 di Kabupaten Majalengka Hanya Tersisa 600 Dosis, Dinkes Ajukan Tambahan 4.000 Vial

5. Ubah Pola Pikir
Mulai tanamkan sikap positif dari diri kita sendiri. Cintai diri dan terima apa adanya, dengan begitu kamu tidak lagi membandingkan diri dengan orang lain. Please, don’t judge yourself. Menjelekkan dan memarahi diri sendiri, hanya akan membuatmu memandang buruk dirimu sendiri.

Yuk, hempaskan pembicaraan body shaming pada diri kamu dan kembangkan diri, lalu penuhi dengan rasa percaya diri yang maksimal!

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danita Aulia

Tags

Rekomendasi

Terkini

X