Bahkan, Telegram dikabarkan akan segera IPO di bursa AS setelah mulai meraup keuntungan.
Alasan Durov memilih Dubai sebagai markas Telegram pun cukup strategis. Ia menyebut, Uni Emirat Arab sebagai negara yang netral dan aman untuk menjalankan perusahaan teknologi yang tidak berpihak secara geopolitik.