Teks Khutbah Jumat Bulan Safar 2022 Terbaru dan Singkat, Tema: 4 Amal Berhadiah Surga

photo author
- Jumat, 2 September 2022 | 05:22 WIB
Teks Khutbah Jumat Bulan Safar 2022 Terbaru dan Singkat, Tema: 4 Amal Berhadiah Surga (Pixabay.com/AnonymousTraveller)
Teks Khutbah Jumat Bulan Safar 2022 Terbaru dan Singkat, Tema: 4 Amal Berhadiah Surga (Pixabay.com/AnonymousTraveller)

“Sebarkan salam/kedamaian, berilah makanan, sambunglah silaturahim, shalatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan penuh keselamatan.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad; shahih)

وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ

“Sebarkan salam/kedamaian, berilah makanan, sambunglah silaturahim, shalatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan penuh keselamatan.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad; shahih)

1. Sebarkan Kedamaian

Jamaah Jum’at hafidhakumullah,
Pesan pertama Rasulullah adalah afsyus salaam. Sebarkan salam. Sebarkan kedamaian. Rasulullah menganjurkan umatnya ketika bertemu dengan sesama muslim untuk mengucapkan salam. Beliau juga memerintahkan umatnya untuk menyebarkan kedamaian.

Kapan pun waktunya dan di mana pun berada, seorang muslim harus menjadi penebar kedamaian. Sebab salah satu makna Islam adalah kedamaian. Dan sejak awal Islam mencintai kedamaian.

Sejak dakwah Islam pertama setelah Rasulullah menerima wahyu hingga wafatnya beliau, tak ada satu orangpun yang dipaksa masuk Islam. Islam disebarkan dengan penuh kedamaian, bahkan saat Rasulullah disakiti ketika mendakwahkan Islam, beliau tidak serta merta membalas dengan kekerasan.

Baik di Makkah maupun di Madinah, orang-orang masuk Islam dengan damai. Setelah masa Rasulullah pun, tak ada yang dipaksa untuk masuk Islam. Termasuk dakwah Islam di Indonesia yang kemudian menjadi mayoritas muslim. Islam disebarkan dengan damai, tak ada yang dipaksa karena Allah telah menegaskan dalam firman-Nya:

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).. (QS. Al Baqarah: 256)

Sejak awal dakwahnya, Islam adalah agama penebar kedamaian. Rasulullah mencontohkan bagaimana berbuat baik kepada setiap orang, meskipun orang itu tidak memeluk Islam.

Sewaktu di Makkah, umat Islam disakiti sedemikian rupa. Dicaci, disiksa, bahkan ada yang dibunuh seperti Yasir dan Sumayyah, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk bersabar. Barulah di Madinah, turun ayat-ayat jihad dan terjadi peperangan. Namun semua peperangan yang terjadi di masa Rasulullah, dijelaskan Syaikh Yusuf Qardhawi dalam Fiqih Jihad sebagai peperangan defensif. Perang dalam rangka membela diri.

Perang Badar, karena awalnya kaum muslimin ingin mengambil harta mereka yang dirampas dan dijarah sewaktu ditinggal hijrah. Namun setelah kafilah dagang Abu Sufyan lolos, pasukan kafir Quraisy dibawah pimpinan Abu Jahal justru ingin menghancurkan Islam. Maka terjadilah perang badar.

Perang uhud, orang-orang kafir Quraisy ingin menghancurkan Madinah. Maka disambut kaum muslimin di bukit Uhud. Perang Ahzab, kafir Quraisy dan sekutunya hendak menyerang Madinah, maka dibuatlah parit (khandaq) untuk menahan agar mereka tak bisa masuk Madinah. Demikian seterusnya, setiap perang di masa Rasulullah selalu dilatarbelakangi oleh adanya upaya penyerangan dari musuh Islam.

Demikian pula fakta historis sepanjang sejarah. Islam adalah agama yang cinta kedamaian. Maka jika ada yang menuduh Islam agama kekerasan, tanyakah kepada mereka. Siapakah yang menyulut perang dunia pertama? Bukan orang Islam. Siapakah yang menyulut perang dunia kedua? Bukan orang Islam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB
X