JAKARTA, Klikaktual.com - Ayyamul Bidh secara bahasa bermakna hari-hari yang cerah.
Kaum Muslimin pun dianjurkan tidak melewatkan puasa sunnah Ayyamul Bidh yang dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, 15 hijriah ini. Terdapat banyak keutamaan besar di baliknya.
Adapun disebut puasa Ayyamul Bidh karena pada tiga hari tersebut bertepatan dengan bulan yang bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.
Baca Juga: Beda Versi Kasus Penganiayaan, Iko Uwais Lapor Balik Rudi ke Polda Metro Jaya
Sedangkan tata cara pelaksanaan dan niat Puasa Ayyamul Bidh dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Niat puasa Ayyamul Bidh yaitu nawaitu shauma ayyamil bidl lilahi ta’ala, yang artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’ala.
Selain pengucapanya bisa dilakukan dalam hati, juga sangat disunahkan pengucapanya dengan lisan.
Baca Juga: Timnas Indonesia vs Nepal: Juara Grup dan 5 Runner Up Terbaik yang Lolos Piala Asia 2023
Di dalam kitab Fathul Mu'in jus dua halaman 223 dijelaskan, niat puasa Ayyamul Bidh dapat dilakukan sejak malam hari hingga siangnya sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat).
Dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.
Diterangkan dalam salah satu hadis, diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian," (HR an-Nasa'i dengan sanad hasan).
Di dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa menjalankan puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah muakad, yakni sunnah yang sangat dianjurkan.
Baca Juga: Iko Uwais Dipolisikan, Hari Ini Dipanggil Menghadap Penyidik Polres Metro Bekasi Kota
Dalam kitab Fathul Mu'in juga dijelaskan bahwa khusus bulan Dzulhijjah yang mana tanggal 13 termasuk Hari Tasyrik yang haram digunakan berpuasa. Maka menurut pendapat yang lebih kuat dalam mazhab Syafi’i dapat diganti dengan tanggal 16.