"Tujuan terbentuknya koalisi ini adalah untuk Kabupaten Cirebon agar bisa lebih baik," kata H Subhan.
Salah satu poin kesepakatan koalisi yang ditandatangani PKB dan partai-partai KIM adalah, masing-masing partai tidak dulu menyodorkan nama calon bupati dan wakil bupati.
Disepakati juga bahwa, penentuan pasangan calon bupati dan wakil bupati Cirebon, akan dibahas bersama semua partai untuk mencari tokoh yang layak jual dan berpotensi besar memenangi pertarungan.
Dengan bergabungnya PKB dengan Gerindra, Demokrat dan Golkar, berikut ini tiga nama kuat yang bakalan mendapat rekom untuk maju sebagai Calon Bupati (Cabup) dari partai koalisi.
1. Abdullah Syukri.
Dari partai PKB sendiri, kemungkinan besar yang akan mendapat rekom untuk maju sebagai Cabub adalah Abdullah Syukri (Mas Abe).
Sebab, Abdullah Syukri sendiri mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.
Mas Abe, sapaan akrabnya, dianggap dapat menyatukan suara pesantren dan warga Nahdlatul Ulama (NU) karena memiliki ikatan kekeluargaan hampir di semua basis pesantren.
Terutama Pesantren Buntet, Babakan Ciwaringin, Pesantren Gedongan, Pesantren Kempek dan lainnya.
Selain itu, Mas Abe juga memiliki pengalaman dan jaringan nasional, sehingga dianggap startegis untuk memimpin Kabupaten Cirebon.
2. Wahyu Tjiptaningsih.
Pada sebelumnya Wahyu Tijptaningsih adalah salah satu kader dari PDIP sekaligus mantan Wakil Bupati Cirebon.
Akan tetapi, saat ini mantan bupati Cirebon itu telah keluar dari PDIP, lalu akhirnya mendaftarkan diri sebagian bakal calon bupati Cirebon di Partai Gerindra.
Dengan berbekal pengalaman yang ia punyai sebagai wakil Bupati Cirebon, menjadi bobot tersendiri di mata partai-partai, guna untuk mendapatkan rekomendasi calon bupati Cirebon.