politik

Masuk dalam TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid Mundur dari BSI

Selasa, 7 November 2023 | 09:01 WIB
Muhammad Arief Rosyid Hasan

JAKARTA, Klikaktual.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, telah mengumumkan susunan tim kampanye pada jumpa pers di Grand Hotel Kemang, Jakarta Selatan.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris TKN Nusron Wahid membacakan nama Muhammad Arief Rosyid Hasan yang mengemban amanah sebagai Komandan Pemilih Muda.

Arief Rosyid, yang juga Ketua Umum PB HMI 2013-2015, mengonfirmasi penunjukannya, sekaligus menyampaikan bahwa dirinya akan mengirimkan surat pengunduran diri dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Baca Juga: Ini Pasangan Capres Terkuat Berdasarkan Hasil Survei Patra Data

“Saya telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI, Bapak Muliaman Haddad dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir. Dalam komunikasi yang terjalin, saya menyampaikan pengunduran diri ini sebagai komitmen saya untuk menjaga marwah BSI sebagai salah satu lembaga perbankan milik BUMN yang diandalkan bangsa Indonesia dan umat Islam,” ungkap Arief.

Ia juga berterima kasih kepada jajaran komisaris dan direksi BSI, atas sinergi yang dijalin selama hampir tiga tahun belakangan ini.

Baca Juga: Cholil Efek Rumah Kaca Tak Menyangka Lagunya Diapresiasi Santri dan PCNU Kabupaten Cirebon

“Saya bangga dapat berkontribusi melalui lembaga yang krusial untuk pembangunan ekonomi syariah di Indonesia, katanya.

Ia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada para jajaran komisaris, direksi, dan seluruh keluarga besar BSI,” tutupnya.

ARH, sapaannya, tercatat sebagai Wakil Direktur TKN Milenial Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 dan aktif sebagai tokoh aktivis, dari gerakan milenial di berbagai segmen, masjid/pesantren, hingga ekonomi dan keuangan syariah.

Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Resmi Dibentuk, Ada Nama Habib Lutfi

“Suara pemuda adalah suara mayoritas dalam Pilpres 2024 mendatang. Yang terpenting adalah bagaimana kita generasi muda, benar-benar hadir menjadi representasi generasi kita agar pemuda bukan hanya menjadi obyek apalagi komoditas," ujarnya.

Sebaliknya, pemuda juga harus duduk bersama sebagai subyek dari kebijakan publik, untuk memperluas kebermanfaatan terhadap pemuda lain.***

Tags

Terkini