JAKARTA, Klikaktual.com - Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, membela Menteri BUMN, Erick Thohir, atas tudingan syirik yang dia terima karena berziarah dan berdoa di makam KH Hasyim Asy'ari dan Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pada hari Kamis (28/9/2023).
Gus Ipul menegaskan bahwa tindakan Erick memanjatkan doa di makam tersebut bukanlah perbuatan syirik. Dia juga menyatakan bahwa dia tidak akan menjelaskan secara rinci tentang dasar hukum yang membenarkan ziarah kubur.
Ini karena para kiai NU seperti Gus Mus, Kiai Huda Ploso, Kiai Anwar Mansur, dan Gus Baha telah secara rutin menjelaskan bahwa ziarah kubur bukanlah perbuatan syirik. Bahkan, ulama-ulama terkemuka NU tersebut secara teratur melakukan ziarah kubur.
Baca Juga: Tayang Sekarang! Link Nonton The Escape of The Seven Episode 6 Sub Indo Lengkap Spoiler Malam Ini
"Ya, ziarah kubur tidak syirik. Wong beliau-beliau (para kiai-kiai NU tersebut) juga ziarah ke makam," kata Gus Ipul ketika dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Eks ketua umum GP Ansor tersebut menjelaskan, kian hari kian banyak umat Muslim Indonesia yang melakukan ziarah kubur karena sudah mendengar dalilnya dari para kiai.
Gus Ipul mengaku, juga sering ziarah, bahkan dirinya dulu kerap menemani Gus Dur ziarah ke berbagai makam.
Karena itu, Gus Ipul meminta Erick tidak perlu berkecil hati dengan tudingan syirik yang dialamatkan kepadanya tersebut, khususnya di media sosial. Dia meminta Erick untuk mendengarkan dan mengikuti perkataan dan dalil dari ulama NU saja.
"Jadi, menurut saya itu (tudingan syirik) menambah semangat saja buat Pak Erick. Jangan berkecil hati. Harus nambah semangat, harus keliling malah ke makam-makan yang lain," kata mantan wakil gubernur Jawa Timur itu.
"Tidak usah dipikirkan (tudingan syirik itu). Hiraukan saja. Jalan terus. Tidak usah dianggap," ujar Gus Ipul menambahkan.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftahul Huda juga menyatakan ziarah kubur dan doa yang dilakukan Erick Thohir bukan perbuatan syirik. "Yang dilakukan Pak Erick bukan syirik," kata Kiai Miftah ketika dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Jumat.