Jakarta, Klikaktual.com - Perayaan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) 2023 akan diadakan pada tanggal 31 Januari menurut kalender masehi. Namun, jika mengacu pada penanggalan hijriah, peringatan 1 abad NU akan berlangsung pada tanggal 7 Februari (16 Rajab).
Sejarah berdirinya NU, organisasi Islam terbesar di Indonesia, dimulai pada tahun 1926 (1344 H).
NU didirikan dari keprihatinan masa lalu, ketika kolonial Belanda masih memegang kekuasaan di Indonesia.
Baca Juga: Download Link Twibbon Ucapan Hari Lahir 1 Abad NU Lengkap dengan Cara dan Pakainya
Pada saat itu, para kiai, terutama dari Jawa Timur, berkumpul untuk membahas cara untuk mempertahankan ajaran Islam tradisional di Indonesia.
Sebelum dibentuk secara resmi di kediaman K.H. Wahab Chasbullah, beberapa organisasi lain dengan nama yang mirip sudah ada. Beberapa di antaranya adalah Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Bangsa), Nahdlatul Tujjar (Kebangkitan Pedagang), dan Nahdlatul Fikri (Kebangkitan Pemikiran).
Semua organisasi dengan nama awal 'Nahdlatul' tersebut diprakarsai oleh Wahab Chasbullah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa dia adalah tokoh pendiri NU.
Baca Juga: Rangkaian Kegiatan Puncak Harlah 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo
Kiai Wahab merupakan tokoh utama dalam pendirian NU. Dia memulai perjuangannya saat nyantri di Pesantren Tebuireng dan kemudian melanjutkan studinya di Mekah pada tahun 1908.
Di Mekah, dia mendapat kabar tentang berdirinya organisasi Syarikat Islam dan Muhammadiyah di Jawa, yang memicu semangatnya untuk mendirikan Syarikat Islam Cabang Mekah bersama beberapa tokoh lain.
Setelah pulang ke Tanah Air, Kiai Wahab menetap di Surabaya dan aktif di Syarikat Islam bersama Mas Mansur.
Pada tahun 1916, Kiai Wahab dan Mas Mansur mendirikan organisasi bernama Nahdlatul Wathan, yang bergerak di bidang pendidikan berbasis sekolah Islam dan memiliki konsep yang berbeda dari madrasah pada zaman itu.
Baca Juga: 4 Cara Diet yang Baik dan Sehat, Tanpa Harus Mogok Makan
Van Bruinessen menyatakan bahwa Nahdlatul Wathan adalah lembaga agamis bercorak nasionalis moderat pertama di Nusantara. Selain itu, Kiai Wahab juga mendirikan beberapa organisasi lain dengan nama yang berhubungan dengan 'nahdlatul' dan 'wathan'.