Parasite, Menguak Tabir Ketimpangan Sosial yang Menyakitkan

photo author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 11:54 WIB
Tampilan film Korea Selatan 'Parasite' yang fenomenal. (instagram/@k.korea.drama)
Tampilan film Korea Selatan 'Parasite' yang fenomenal. (instagram/@k.korea.drama)


Jakarta, Klikaktual.com - Film Parasite, asal korea Selatan sempat bikin heboh dunia perfilman. Film karya Bong Joon ho ini lebih dari sekadar thriller yang penuh ketegangan.

Parasite berhasil menjadi cermin getir yang memantulkan realitas ketimpangan sosial dengan cara yang brutal dan tak terlupakan.

Film ini dengan cerdik membelah dua realitas kehidupan: keluarga Kim yang tinggal di semi-basement yang pengap, berjuang mencari sinyal Wi-Fi dari tetangga, dan keluarga Park yang hidup dalam rumah mewah nan minimalis, dikelilingi taman hijau yang asri.

Baca Juga: Akan Ada Seleksi CPNS di Tahun 2026? Ini Penjelasan dari Kementerian PANRB

Perbedaan kelas ini bukan sekadar latar belakang, melainkan inti dari setiap konflik yang terjadi. Parasite menunjukkan bahwa kemiskinan bukanlah tentang tidak memiliki uang, tetapi tentang tidak memiliki pilihan.

Adegan-adegan dalam film penuh dengan simbolisme yang menyakitkan. Bau menjadi penanda kelas yang tak terhapuskan, banjir yang menghancurkan permukiman kelas bawah. Melalui simbol-simbol inilah Bong Joon-ho menyampaikan kritiknya: sistem sosial sering kali dirancang untuk menjaga orang kaya tetap di atas, sementara yang miskin harus berjuang mati-matian hanya untuk sekadar bertahan.

Yang paling mengena dari Parasite adalah bagaimana film ini tidak sekadar menyajikan orang kaya sebagai antagonis dan orang miskin sebagai protagonis.

Baca Juga: Batas Usia Pensiun PPPK Paruh Waktu Bukan 65 Tahun, Ini Penjelasannya

Keluarga Park digambarkan naif dan tak acuh, tetapi bukan jahat. Sementara keluarga Kim cerdik dan penuh daya juang, tetapi juga bisa licik. Kompleksitas karakter ini menghindarkan film dari narasi hitam-putih dan justru memperdalam pesannya: dalam sistem yang timpang, hampir semua orang bisa menjadi parasit dan sekaligus menjadi inang bagi satu sama lain.

Parasite telah menjadi pembicaraan global karena kebenaran pahit yang diungkapkannya terasa universal. Ketimpangan yang digambarkan dalam film mungkin berlatar Seoul, tetapi rasanya sangat mirip dengan ketimpangan yang ada di banyak kota besar di dunia, termasuk Jakarta.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

X