Mengenal Desak Putu Rina Jayanti, Alumni Universitas Dhyana Pura yang Kini Fisioterapis Bali United

photo author
- Selasa, 7 Juni 2022 | 11:54 WIB
Desak Putu Rina Jayanti, fisioterapis Bali United Youth/Dok Bali United.
Desak Putu Rina Jayanti, fisioterapis Bali United Youth/Dok Bali United.

Seiring berjalannya waktu, Desak Putu Rina Jayanti pun mampu beradaptasi dan bersyukur dikelilingi oleh rekan-rekan yang menghormati dirinya sebagai perempuan.

Baca Juga: Profil David da Silva, Penyerang Persib yang Disorot setelah Gagal Penalti ke Gawang Barito Putera

“Sejauh ini pengalamannya sih seru ya. Apalagi saya cewek sendiri di industri yang bukan rata-rata lagi, tetapi memang didominasi laki-laki," terang Desak Putu Rina Jayanti m

"Seru aja gitu. Awalnya pasti canggung, tapi lama kelamaan bisa lebih nyambung. Untungnya mereka semua bisa menghormati saya sebagai perempuan dan tidak pernah melewati batas,” imbuh Desak Putu Rina Jayanti.

Seperti bola yang terus bergulir, kejadian tidak diinginkan sempat Ina alami kala melaksanakan tugasnya bersama tim Bali United Youth U-18 dalam turnamen International Youth Championship pada April lalu.

Baca Juga: Ini Profil Ardi Idrus, Pemain yang Kini Resmi Reuni dengan Hariono di Bali United

Ketika perempuan asli Bali ini memasuki lapangan untuk merawat pemain, ia menerima aksi seksisme berupa siulan dari penonton yang memadati Jakarta International Stadium (JIS).

Menerima tindak pelecehan tersebut, Ina sontak kaget dan terganggu. Namun, ia tetap berusaha profesional menjalankan tugasnya sebagai tim medis.

“Jadi tindakan itu termasuk catcalling atau pelecehan verbal dari oknum penonton di stadion JIS (Jakarta International Stadium). Saya pribadi sebagai seorang perempuan pasti terganggu. Karena ketika saya masuk ke lapangan disoraki dan ada perkataan yang tidak mengenakan. Tapi itulah risiko atas pilihan pekerjaan saya,” ungkap Ina dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga: Profil dan Biodata Greysia Polii, Peraih Medali Emas Olimpiade yang Putuskan Gantung Raket

“Ke depannya tentu harus diperbaiki untuk kebaikan kita dan sepakbola Indonesia. Karena fans sepakbola itu bukan hanya laki-laki. Apalagi kami sebagai tim medis bekerja secara profesional, tidak memandang gender. Pemain adalah partner kerja kami,” sambung Ina.

Perempuan berambut panjang ini sadar betul bahwa tindakan diskriminasi terhadap kaum hawa masih kerap terjadi saat ini, khususnya di lingkungan sepak bola.

Ina pun berharap hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi para perempuan untuk memperjuangkan mimpinya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Mitchell Evans, Pemenang Formula E Jakarta

“Sebagai perempuan, kalau itu memang sudah jadi pilihan bekerja di lingkungan yang didominasi laki-laki, jalan aja. Karena itu sudah pilihan," ucap Desak Putu Rina Jayanti.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Reynaldi Agustian

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tiru Agak Laen 2, PSG Unggah Poster Final Laen

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:27 WIB
X