JAKARTA, Klikaktual.com- Penanganan pandemi Covid 19 yang sudah berjalan 1,5 tahun belakangan belum efektif. Salah satu penyebabnya adalah krisis komunikasi. Dan ini harus segera dibenahi oleh Presiden Jokowi.
Kritikan tersebut disampaikan Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera, menanggapi pidato kenegaraan Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR, Senin (16/8/2021).
“Pemerintah perlu memperkuat komunikasi publik dalam penanganan pandemi Covid-19, salah satunya dengan menunjuk juru bicara utama sebagai modal untuk meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat,” ujar Mardani, dikutip dari laman resmi DPP PKS.
Baca Juga: PPKM Level 4, 3, dan 2 Diperpanjang Lagi sampai 23 Agustus
Politisi yang dikenal cukup vokal itu juga mengingatkan pemerintah pusat untuk memperbaiki pola komunikasi dengan pemerintah daerah. Hal ini penting untuk mengurangi adanya ketidaksinkronan dalam harmonisasi kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang sering kali berubah-ubah khususnya di bidang kesehatan dan ekonomi.
Mardani juga menyebutkan pelayanan kesehatan harus diperkuat sebagai upaya penanganan krisis pandemi ini. “Pandemi Covid-19 bukan hanya jadi masalah krisis tenaga dokter. Menipisnya jumlah dokter hanyalah imbas dari ketidaksiapan sistem layanan kesehatan. Pemerintah tidak punya pilihan lain kecuali memperkuat pelayanan kesehatan dan menggenjot pelaksanaan vaksinasi," tandas Mardani.
Mardani menambahkan, kesejahteraan para tenaga kesehatan juga harus diperhatikan pemerintah. Sebagai garda terdepan dan faktor pendukung pelayanan kesehatan yang efektif, sudah selayaknya para tenaga kesehatan mendapatkan apresiasi dan dukungan khusus dari pemerintah, yaitu berupa insentif yang menjadi hak mereka.
Baca Juga: Jokowi Ingin Harga Tes PCR Rp450 Ribu, Iwan Fals: Lebih Baik Lagi Kalau Gratis
“Jangan sampai ada tunggakan-tunggakan klaim dana penanganan Covid-19 yang belum ditunaikan, supaya operasional dan pelayanan rumah sakit tetap optimal dan demi kesejahteraan nakes yang telah berjuang," beber Mardani.
Sebagai penutup, Mardani juga sangat menyayangkan absennya ucapan duka atas ratusan ribu rakyat yang meninggal akibat Covid 19 dari Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraannya. Hal ini sangat disayangkan mengingat banyaknya masyarakat Indonesia yang kehilangan baik keluarga, sanak saudara, serta gugurnya para pejuang tenaga kesehatan di tengah pandemi ini.
“Seharusnya dalam pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi meminta maaf dan turut berduka cita mewakili pemerintah dan negara atas wafatnya hampir 120.000 rakyat Indonesia akibat pandemi Covid-19 ini," pungkas Mardani. ***