Masa inkubasi memerlukan waktu yang lama sekitar tiga sampai lima tahun.
Kejadian penyakit ini banyak ditemukan pada negara tropis termasuk Indonesia.
Baca Juga: Prediksi Skor Madura United vs Persebaya Surabaya di BRI Liga 1, Head to Head dan Susunan Pemain
Ciri-ciri Kusta
Bentuk kelainan pada tubuh yang menderita kusta bisa berbeda. Namun, bisa dikenali ciri-cirinya seperti berikut:
- kulit ditandai dengan bercak putih maupun bercak merah seperti panu, kurap, dan kaligata serta mati rasa. Terkadang berupa benjolan-benjolan di lengan, wajah, badan, dan telinga.
- Pada saraf tepi ditandai dengan mati rasa pada area telapak tangan dan atau telapak kaki yang mengalami kerusakan saraf, kelumpuhan di tangan dan kaki, kering, dan tidak berkeringat.
Baca Juga: Segera Tanding, Ini Link Live Streaming Persija Jakarta vs Persikabo 1973 di BRI Liga 1
-jika kelainan itu terjadi pada mata ditandai dengan refleks kedip berkurang, dan kelopak mata tidak menutup dengan baik.
-ketika kusta sudah lebih serius, maka terjadi cacat menetap seperti jari bengkok, memendek atau terputus, kelumpuhan tangan dan kaki, kelopak mata tidak menutup atau lagoftalmos, dan kebutaan.
Pengobatan yang efektif untuk penyakit kusta yaitu dengan memberikan multi drug treatment atau MDT yang tersedia gratis di Puskesmas dan beberapa rumah sakit.
Lama pengobatannya sekitar 6 bulan untuk tipe PB atau pausibasiler dan 12 bulan untuk tipe MB atau multibasiler.
Hal ini bertujuan untuk memutus rantai penularan, mencegah cacat atau menangani agar cacat tidak berlanjut, menangani komplikasi, memperbaiki kualitas hidup penderita.
Di Hari Kusta Sedunia 2023 ini diharapkan untuk waspada dan mengenali ciri-ciri kusta, serta penting juga untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap penderitanya.***