Jakarta, Klikaktual.com - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menjelaskan tentang usulan kenaikan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk jamaah Indonesia. Padahal biaya paket haji di Arab Saudi mengalami penurunan.
Hilman mengonfirmasi Arab Saudi telah mengurangi biaya paket layanan haji 1444 H sekitar 30 persen dari harga di tahun 2022. Dia juga menyatakan penurunan paket haji di Saudi sudah diperhitungkan dalam usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023 yang diajukan oleh pemerintah.
Hilman menjelaskan yang diturunkan oleh Pemerintah Arab Saudi adalah paket layanan haji. Paket itu mencakup layanan dari 8-13 Zulhijjah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau yang juga dikenal sebagai Armuzna atau Masyair.
Baca Juga: Arab Saudi Turunkan Biaya Asuransi Haji dan Umrah 63 Persen
Untuk warga domestik, Pemerintah Arab Saudi menawarkan empat paket layanan Masyair tahun 1444 H/2023 M, yaitu: pertama mulai dari SAR 10.596-SAR 11.841 (sekitar Rp43 juta-Rp48 juta), kedua mulai SAR 8.092-SAR 8.458 (sekitar Rp33 juta - Rp34,5 juta), ketiga mulai SAR 13.150 (sekitar Rp53,6 juta).
Saudi juga menawarkan paket keempat, yaitu mulai dari SAR 3.984 (sekitar Rp16 juta), tetapi paket ini tidak menyediakan layanan di Mina. Hanya menyediakan akomodasi dan konsumsi di Arafah dan Muzdalifah saja.
"Itulah yang disebut paket layanan haji yang ditangani oleh Syarikah atau perusahaan di Saudi. Harganya pada tahun lalu karena alasan pandemi, naik sangat signifikan. Tahun ini alhamdulillah diturunkan. Jadi terkait paket layanan haji di Masyair, hitungan dalam usulan BPIH pemerintah juga turun, kisarannya juga 30 persen dan itu sangat signifikan," ucap Hilman.
Baca Juga: Luhut Tegas ke Utusan Khusus AS: Jangan Ganggu Ekonomi Kami
Hilman menyatakan pemerintah sudah menyesuaikan harga sesuai dengan yang ditentukan oleh Saudi dalam komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini. Kementerian Agama tetap mempertahankan kualitas layanan bagi jamaah di Masyair.
Namun, menurut Hilman, komponen BPIH tidak hanya terdiri dari paket layanan haji saja. Komponen biaya haji juga meliputi layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama di Arab Saudi.
Komponen lain yang menjadi perhatian adalah komponen tiket pesawat. Karena, harga tiket pesawat sangat dipengaruhi oleh harga avtur.
Baca Juga: Setelah Microsoft, Google Ikut PHK 12.000 Karyawan
Menjawab kritik atas usulan kenaikan biaya haji yang dibebankan kepada jamaah, Hilman menjelaskan hal ini terjadi karena perubahan skema persentase dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) dan nilai manfaat. Pemerintah mengajukan skema dengan komposisi 70 persen Bipih dan 30 persen nilai manfaat.
"Usulan pemerintah terkait BPIH 1444 H itu belum final, karena terbuka untuk dibahas bersama dengan Komisi VIII DPR. Semoga kita bisa mendapatkan rumusan yang paling pas terkait biaya haji tahun ini," pungkasnya.***