Kisah Kelam di Balik Sejarah Valentine's Day yang Dirayakan Setiap 14 Februari

photo author
- Rabu, 18 Januari 2023 | 21:30 WIB
Sejarah Valentine's Day (Freepix)
Sejarah Valentine's Day (Freepix)

KLIKAKTUAL.COM - Hari kasih sayang atau yang biasa disebut dengan Valentine's Day diperingati pada 14 Februari setiap tahunnya.

Dari asal-usul namanya, Gereja Katolik mengakui ada tiga santo atau orang suci bernama Valentine atau Valentinus dan ketiganya adalah Martir.

Tiga santo Valentine yang disebut berasal dari masa 200-an Masehi itu tewas secara mengenaskan

Salah satu kisah Valentine menyebut, alkisah Kaisar Romawi Claudius II melarang para tentara muda menikah agar mereka tak "melempem" di medan tempur.

Namun, Uskup Valentine melanggar perintah itu dan menikahkan salah satu pasangan secara diam-diam. Ia dieksekusi mati saat sang penguasa mengetahui pernikahan rahasia itu.

Saat ia dipenjara, legenda menyebut bahwa pria asal Genoa itu lantas jatuh cinta dengan putri orang yang memenjarakannya. Sebelum dieksekusi secara sadis, ia membuat surat cinta pada sang kekasih, yang ditutup dengan kata, 'Dari Valentine-mu"

Valentine yang lain adalah seorang pemuka agama Kekaisaran Romawi yang membantu orang-orang Kristen yang dianiaya pada masa pemerintahan Claudius II. Saat dipenjara, ia mengembalikan penglihatan seorang gadis yang buta--yang kemudian jatuh cinta padanya. Valentine yang ini dipenggal pada 14 Februari.

Yang ketiga adalah uskup dari Terni, yang juga disiksa dan dieksekusi selama pemerintahan Claudius II pada 14 Februari, namun pada tahun yang berbeda dari Valentine sebelumnya.

Kisah Romawi Kuno

Kisah Hari Valentine juga bisa ditelusuri dari era Romawi Kuno, terkait kepercayaan paganisme. Tiap tanggal 13-15 Februari, warga Romawi kuno merayakan Lupercalia. Upacara dimulai dengan pengorbanan dua ekor kambing jantan dan seekor anjing.

Kemudian, pria setengah telanjang berlarian di jalanan, mencambuk para gadis muda dengan tali yang terbuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan. Walaupun mungkin terdengar seperti semacam ritual sesat sadomasokis, itu dilakukan orang-orang Romawi sampai tahun 496 Masehi sebagai ritus pemurnian dan kesuburan.

"Upacara diyakini bisa membuat perempuan lebih subur," kata  Noel Lenski, sejawaran dari University of Colorado, Boulder, seperti dimuat USA Today.

Puncak Lupercalia

Puncak Lupercalia terjadi pada 15 Februari, di kaki Bukit Palatine, di samping gua--yang diyakini menjadi tempat serigala betina menyusui Romulus and Remus--pendiri Kota Roma dalam mitologi Romawi.

Pada tahun 496, Paus Gelasius I melarang Lupercalia dan menyatakan 14 Februari sebagai Hari Santo Valentine.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X