Dua Minggu Terakhir Kasus Covid-19 Turun, Satgas: Awas Jangan Lengah!

photo author
- Rabu, 4 Agustus 2021 | 16:41 WIB
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito

JAKARTA, klikaktual.com - Dua minggu terakhir ini, perkembangan kasus Covid-19 di tanah air menunjukkan tren penurunan. Puncak kasus tertinggi terjadi pada tiga minggu lalu. Meski demikian, jangan sampai terbuai dan lengah

Dilihat dari data, penurunannya dari 350.273 kasus menjadi 289.029 kasus atau menjadi 273.891 kasus. Posisi ini sejalan dengan angka positivity rate mingguan yang turun dalam waktu yang sama.

Untuk diketahui, sebelumnya, angka tertinggi mencapai 30,72 persen turun menjadi 27,38 persen. Kemudian menjadi 25,18%.

Jika dilihat dari 34 provinsi, ada 8 penurunan kasus positif dalam 2 minggu berturut-turut. Delapan provinsi yang dimaksud adalah Kepulauan Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Maluku dan Maluku Utara.

"Ini pencapaian positif yang harus terus dipertahankan. Karena hal ini menunjukkan penurunan penularan di tengah-tengah masyarakat," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Syarat Vaksin untuk Transportasi, Kata Dokter Tirta Malah Banyak yang Jual Sertifikat Palsu

Pada kesempatan itu, Prof Wiku juga mewanti-wanti agar sejumlah provinsi tidak lengah dan tetap waspada. Karena mengalami kenaikan kasus dalam tiga minggu berturut-turut. Provinsi yang dimaksud didominasi Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Dia menjelaskan, untuk Pulau Sumatera, hampir semua provinsinya menunjukkan kenaikan kasus kecuali Kepulauan Riau. Sementara di Kalimantan, seluruh provinsinya menunjukkan kenaikan kasus dalam tiga minggu berturut-turut. Khusus Kalimantan Barat, sempat mengalami penurunan kasus.

Di Pulau Sulawesi seluruh provinsinya menunjukkan kenaikan kasus dalam tiga minggu. Kecuali, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo yang sempat mengalami penurunan.

Sedangkan di Pulau Jawa masih ada DI Yogyakarta yang menunjukkan kenaikan kasus selama dua minggu terakhir. Kenaikan kasus yang belum dapat ditekan perlu menjadi perhatian bersama. Karena pemerintah daerah dan masyarakatnya lengah dan menganggap daerahnya baik-baik saja, karena tidak menerapkan PPKM Level 4.

Untuk itu, Prof Wiku meminta pemerintah daerah dan masyarakat mempersiapkan diri jika ada potensi kenaikan kasus. Fasilitas pelayanan kesehatan juga harus segera mengantisipasi dan kesiapan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di daerahnya masing-masing.

"Harus dipastikan kebutuhan untuk pelayanan kesehatan mencukupi dengan mengonversi tempat tidur rumah sakit pasien Covid-19 atau membuka tempat isolasi terpusat jika dibutuhkan," lanjutnya.

Tidak kalah pentingnya, kata Prof Wiku, suplai oksigen dan obat-obatan tercukupi dan terdistribusi dengan baik. Begitu juga peran posko desa/kelurahan agar diperkuat untuk pengawasan dan pelaporan terhadap kepatuhan protokol kesehatan dapat ditingkatkan.

Untuk provinsi yang masih mengalami kenaikan kasus, dia meminta segera belajar dari provinsi yang sudah mengalami perbaikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ganendra Aprilio

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X