Pentingnya Moderasi Beragama di Era Disrupsi Bagi Mahasiswa Cirebon

photo author
- Jumat, 18 November 2022 | 12:52 WIB
Para mahasiswa di Cirebon harus memahami pentingnya moderasi beragama di era disrupsi seperti sekarang.  Hal ini disampaikan dalam Workshop Moderasi Beragama
Para mahasiswa di Cirebon harus memahami pentingnya moderasi beragama di era disrupsi seperti sekarang. Hal ini disampaikan dalam Workshop Moderasi Beragama

Cirebon, Klikaktual.com - Para mahasiswa di Cirebon harus memahami pentingnya moderasi beragama di era disrupsi seperti sekarang. Pemikiran eksklusif berpotensi menimbulkan distraksi yang akhirnya berujung pada perpecahan.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris STIKES An Nasher Cirebon, KH Abdullah Nashirudin saat Workshop Moderasi Beragama di STIKES An Nasher Cirebon, Kamis (17/11/2022). Kegiatan itu dihadiri ratusan mahasiswa kampus tersebut.

Ia mengatakan, mahasiswa yang merupakan generasi masa depan tidak boleh berpikir sempit. Sehingga moderasi beragama merupakan sebuah konsep yang harus diterapkan para mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Drama Korea Reborn Rich Episode 1: Jadwal Tayang, Spoiler, Link Nonton Sub Indo

"Kita sebagai muslim harus menerapkan moderasi beragama dan ini merupakan cara pandang untuk bersikap adil dalam segala hal, khususnya di era disrupsi seperti sekarang. Jika kita tidak siap hidup di era disrupsi akan ketinggalan," katanya.

Ia mengatakan, konsep tersebut sebenarnya sudah diterapkan Nabi Muhammad SAW saat hijrah ke Madinah. Bahkan, saat itu Rasullah tidak hanya menyatukan kaum muhajirin dan anshor, tetapi semua komponen masyarakat Madinah.

Mengingat di Madinah di masa itu tidak hanya dihuni oleh umat muslim, tetapi terdapat juga kalangan majusi hingga yahudi. Seluruh komponennya pun dipertahankan sehingga terbentuk tatanan sosial yang dituangkan dalam Piaham Madinah.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Akhir Seorang Cristiano Ronaldo Setelah Bikin Geger Manchester United?

"Sistem sosiokultur yang dibangun Nabi di Madinah sangat luar biasa sehingga hubungan multikulturalnya sangat kuat. Jadi, hijrahnya Nabi dari Makkah ke Madinah justru membuka peluang kerja sama antar semua golongan," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris FKUB Kabupaten Cirebon, Mursana yang turut menjadi pemateri dalam Workshop Moderasi Beragama tersebut mengungkapkan, saat ini wilayah Cirebon dicap sebagai zona merah radikalisme.

Menurutnya, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Cirebon, terutama para mahasiswa agar tidak terjerumus ke dalam ajaran paham radikal. Sehingga konsep moderasi beragama merupakan solusi atas tantangan tersebut.

Baca Juga: Tempat Wisata Paralayang Batu, Bisa Nikmati Indahnya Suasana Malam dari Atas Bukit

"Workshop ini merupakan solusinya karena moderasi beragama membuat kita tidak terlalu ekstrem ke aliran kanan atau kiri. Mahasiswa pun tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan ajaran agama," jelasnya.

Workshop Moderasi beragama yang diselenggarakan Kemenag RI bekerja sama dengan Yayasan Lentera Muda Indonesia tersebut juga menghadirkan Dosen IAIN Syekh Nurjati, Afifi Hasbunallah, dan menyampaikan materi tentang Membangun Narasi Islam Indonesia dan Negara Pancasila.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:03 WIB
X