Dihempas Pandemi, Restoran Indonesia Bertahan di Kota Markas PBB

photo author
- Kamis, 10 Juni 2021 | 14:48 WIB
WhatsApp Image 2021-06-10 at 1.44.59 PM
WhatsApp Image 2021-06-10 at 1.44.59 PM

JENEWA, klikaktual.com - Meski dihantam pandemi Covid-19, namun sejumlah restoran makanan Indonesia di kota Jenewa, Swiss (Markas PBB), tetap bertahan. Masa paceklik ini, membuat banyak sekali jenis usaha gulung tikar.

Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstien, Muliaman Hadad, menemui dan berdiskusi dengan para pengusaha rumah makan yang tetap bertahan dan berhasil eksis di Jenewa, Swiss yang merupakan markas PBB itu. Seperti Restoran Bali Palace Indonesia, Restoran Sendok Garpu, dan Restoran Bali Indonesia.

Para pengusaha rumah makan di kota Jenewa ini sangat kompak dan ingin maju bersama menghadapi tantangan situasi pandemi. Aturan lockdown, serta protokol kesehatan ketat, seperti pembatasan jumlah tamu, aturan dine-in (makan di tempat)/outdoor/take-away/delivery, kewajiban contact tracing, physical distancing dan standar higienis yang diterapkan bagi bisnis kuliner di Swiss.

Sekitar satu tahun lebih sudah pandemi melanda dan cukup memukul sektor bisnis, termasuk bisnis rumah makan Indonesia di Swiss. Baru sekitar minggu lalu, sejak 31 Mei, pemerintah Swiss mulai memperbolehkan bisnis rumah makan untuk buka dengan dine-in, dengan syarat 1 meja maksimal 4 orang dan dengan sistem lacak (contact tracing) data pengunjung. Sebelumnya, sejak 19 April bisnis rumah makan diizinkan buka sebatas take-away ataupun makan di luar (outdoor), seperti di wilayah teras dari restoran.

BACA JUGA: Jagat Maya Heboh, Amanda Manopo Pamit dari Twitter dan Instagram

Dalam diskusi tersebut, para pengusaha menyampaikan tantangan utama dalam menjalankan bisnis kuliner di Swiss, utamanya kebutuhan dukungan logistik, seperti kemudahan pengiriman/pengadaan logistik (bumbu-bumbu dan santan dari Indonesia) berjadwal rutin dengan biaya kirim/masuk terjangkau. Tantangan utama berikutnya yaitu kebutuhan SDM/tenaga juru masak profesional, serta SDM/tenaga manajerial sebagai manajer restoran.

Para pengusaha restoran tersebut mengharapkan bantuan KBRI untuk dapat mencari jalan keluar akan tantangan-tantangan yang dihadapi. Pemilik restoran Bali Palace Indonesia, Ibu Lilih menyampaikan setelah dilonggarkannya aturan pembatasan, pelan-pelan pengunjung mulai kembali ke restorannya. Restoran Bali Palace Indonesia, yang terletak strategis di tengah kota dan pusat kuliner, sudah kembali beroperasi menyajikan berbagai masakan Indonesia, seperti bakso Malang, mi ayam, gado-gado, siomay nasi uduk, batagor, soto Betawi, rendang, nasi kuning, dan gudeg Jogja. Restoran ini juga memberikan sudut pojokan di restoran, khusus untuk etalase display dan retail produk Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ganendra Aprilio

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X