JAKARTA, Klikaktual.com – Ditjen Dukcapil mengambil langkah terkait adanya dugaan kebocoran data ratusan juta warga Indonesia.
Dari hasil penelusuran Ditjen Dukcapil, diketahui jika nama user yang mengiklankan penjualan data tersebut adalah Kotz.
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan pada iklan di websiter tersebut, user memberikan link sample data individu yang bisa didownload sebagai sampel data.
“Data yang sudah didownload berbentuk file CSV (comma separated value) dan setelah diimport berjumlah 1.000.000 rows," kata Dirjen Zudan Arif Fakrulloh (ZAF) di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya.
BACA JUGA: Kominfo Telusuri Dugaan Kebocoran Data Pribadi 279 Juta Penduduk Indonesia
Lebih jauh Zudah mengungkapkan dari hasil import data sampel tersebut diperoleh beberapa struktur data, seperti Nama, jenis kelamin, agama, tempat lahir, tanggal lahir, NIK, nomor handphone, golongan darah, email hingga NPWP.
Berdasarkan struktur dan pola datanya, Zudan memastikan jika data tersebut bukanlah bersumber dari Disdukcapil. Hal ini karena struktur data di Disdukcapil tidak seperti yang diperoleh dari sample tersebut.
“Struktur data di Disdukcapil tidak ada tanggungan, email, NPWP, Nomor Handphone, TMT dan TAT,” jelasnya.
Untuk diketahui, data 279 juta penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021. Belum diketahui secara pasti dari mana data itu berasal dan bagaimana data itu diperoleh.