Pernyataan Made Darmawati itu berujung pada permohonan maaf setelah mendengarkan masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak, Made yang juga seorang ustazah mengakui telah melukai masyarakat Hindu serta toleransi umat beragama.
"Saya pun mengkritisi mantan pendeta yang kemudian menjadi mualaf, seperti Yahya Waloni. ceramahnya mengandung unsur yang tidak patut, tidak layak dijadikan bahan dakwah. Saya sering mengatakan bahwa Islam adalah agama yang menjunjung toleransi, Islam adalah agama yang menyuruh kita menguatkan nilai-nilai kemanusiaan, bukan tempat untuk menghina keyakinan orang lain," imbuh Kang Maman.
Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini menegaskan, fungsi agama adalah energi untuk transformasi dan juga perdamaian. Ia pun memohon kepada para mualaf ketika sudah masuk ke Islam tidak perlulah menghina agama yang pernah dianut sebelumnya.
Ia justru berharap para mualaf untuk menunjukkan etika keislaman sesuai teladan Rasulullah SAW. "Indonesia harus jadi tempat di mana disemaikannya nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai perdamaian," kata Kang Maman. (rdp)