Keadaan semakin tak terkendali, supporter Arema FC yang turun ke lapangan semakin banyak jumlahnya dan beralih menyerang petugas keamanan yang siaga di Stadion Kanjuruhan.
Polisi pun akhirnya menembakkan gas air mata ke arah supporter yang melakukan penyerangan dan ke arah tribun penonton.
Akibat tembakan gas air mata tersebut banyak supporter yang mengalami sesak nafas dan kepanikan di tribun semakin menjadi-jadi.
Baca Juga: Sampaikan Duka Cita atas Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan, Ini Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi
Supporter yang mengalami luka-luka dan sesak nafas kemudian langsung mendapat pertolongan pertama oleh tim medis yang disiagakan di stadion Kanjuruhan.
Namun karena jumlah korban yang sangat banyak, tim medis pun kewalahan dan tidak bisa memberikan pertolongan pertama kepada semua korban.
Buntutnya banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat insiden yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang dan dikabarkan ada 129 orang yang meninggal akibat insiden tersebut.***