JAKARTA, Klikaktual.com - Belum lama ini munculnya hacker Bjorka ini membuat geger jagat maya karena membongkar kasus pembunuhan aktivis Munir.
Hacker Bjorka ini telah membeberkan siapa dalang di balik pembunuhan aktivis Munir di Media sosial.
Sebagian orang pastinya mengetahui aktivis Munir. Munir adalah seorang aktivis yang aktif di tahun 1997-1998 dan menjadi simbol penegakkan HAM sekaligus perlawanan terhadap rezim Soeharto.
Dalam suatu unggahannya, Bjorka menyebutkan jika Ketua Umum Partai Berkarya adalah dalang di balik pembunuhan aktivis Munir.
Baca Juga: Mau ke Tempat Wisata Instagramable di Bogor? Intip 5 Curug di Bogor yang Indah dan Mempesona
Menanggapi hal itu, Sekjen Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang menyebutkan adanya niat dan kepentingan suatu pihak melalui akun anonim tersebut.
“Entah mau menutupi isu ter-update sekarang atau sekadar isu jelang pemilu lima tahunan. Wallahu alam. Lama-lama juga (Bjorka) akan hilang dengan sendirinya," ujarnya pada hari Minggu, 11 September 2022 di kutip dari pikiran rakyat.
Sekjen Partai Berkarya itu menegaskan bahwa Ketua Umum Partainya sama sekali tidak terlibat dalam pembunuhan aktivis Munir.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Purwakarta Yang Bisa Jadi Referensi Liburan Bareng Keluarga
"Selaku sekjen, saya membantah dan pasang badan utamanya di media. Secara hukum kedua tokoh tersebut (Muchdi dan Polycarpus) sudah diperiksa dan menjalani proses. Keduanya sudah bebas secara hukum dan tidak terlibat," katanya.
Dikatakan Sekjen Partai Berkaya ini, munculnya isu pembunuhan aktivis Munir jelang pemilihan umum (pemilu) itu bukan hal yang mengherankan.
Ia juga menambahkan lima tahun yang lalu, menuju Pemilu 2019, isu ini sempat menyerang ketua umumnya.
Ia menekankan tak etis jika kasus lama ini terus diulang-ulang narasinya untuk menghancurkan karir politik Muchdi.
"Entah skenario apa lagi. Kasusnya muncul lagi dan menyeret nama Ketua Umum kami (Muchdi). Sementara partai kami Partai Berkarya sedang disorot karena tidak lolos pendaftaran di KPU saat ini dan adanya dinamika internal tak kunjung usai," ujar dia.***