JAKARTA, Klikaktual.com - SPBU Vivo belakangan menjadi perbincangan hangat publik. SPBU Vivo viral lantaran menjual BBM tanpa subsidi dengan harga lebih murah dari yang dijual oleh Pertamina yaitu Rp8.900/liter.
Per 3 September 2022, SPBU Vivo memang menjual BBM dengan harga di bawah BBM Pertamina. Siapa di balik SPBU Vivo pun menjadi perhatian publik.
Lantas, siapa pemilik SPBU Vivo?
Pemilik SPBU Vivo adalah perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi, resmi beroperasi di Indonesia sejak 2017 lalu.
Baca Juga: Daftar 24 Lokasi SPBU Vivo yang Jual BBM Lebih Murah dari Pertalite
Vivo Energy pertama kali membuka SPBU di jalan raya Cilangkap, Jakarta Timur tahun 2017 silam. Saat itu, SPBU Vivo banyak menggantikan lokasi-lokasi yang sebelumnya ditempati oleh SPBU Total yang tutup.
Vivo menjual jenis BBM non-subsidi yang termasuk BBM jenis bahan bakar umum, yakni Revvo 89, Revvo 90, Revvo 92 dan Revvo 95.
Jenis Revvo 89 merupakan BBM termurah dengan harga Rp8.900 per liter. BBM jenis ini hampir setara dengan Pertalite milik Pertamina yang saat ini harganya naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter.
Baca Juga: Miracle in Cell No 7 Indonesia: Sinopsis dan Jadwal Tayang di Bioskop, Cek di Sini!
PT Vivo Energi Indonesia merupakan anak usaha Vitol Group yang berbasis di Swiss. Seperti dilansir dari laman resminya, Senin 5 September 2022, perusahaan yang dibentuk di Rotterdam pada 1966 ini merupakan pemegang saham terbesar Vivo Indonesia.
Tidak hanya berada di Indonesia dan Belanda, Vitol Group juga melebarkan jaringan SPBU mereka di Inggris, Australia, Singapura dan sebagian negara-negara di Afrika.
Selain bermain di hilir dengan menjual BBM langsung melalui jaringan SPBU, Vitol Group juga bergerak pada sektor hulu dengan ikut mengebor minyak di Afrika dengan produksi 55.000 barel per hari.
Blok minyak terbesar Vitol Group berada di Ghana, sektor bisnis lain yang mereka jalani termasuk kapal tangker minyak, kilang minyak, terminal migas, gas alam dan energi terbarukan.