JAKARTA, Klikaktual.com - Pemerintah akan alihkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bantuan sosial atau Bansos.
Menteri Keuangan Sri Mulyani lewat laman sosial medianya menjelaskan alasan pemerintah mengalihka subsidi BBM ke Bansos karena guncangan global yang berdampak pada aspek perekonomian.
Aspek perekonomian tersebut berdampak dalam bentuk disrupsi pasokan dan eskalasi geopolitik berimbas pada kenaikan tajam harga pangan dan energi.
Baca Juga: Download Gratis, Ini 10 Link Twibbon Hari Polwan Indonesia
Tidak hanya itu, anggaran subsudi BBM yang juga kian membengkak mendengkati angka Rp698 Triliun. Hal ini turut membuat Presiden Jokowi memutuskan untuk mengalihkan subsidi BBM kepada kelompok kurang mampu dengan menyiapkan anggaran yang cukup besar.
Kemudian muncul wacana pemerintah yang akan mengalihkan subsidi BBM ke KPM (Kelompok/Keluarga Penerima Manfaat) dan menggelontorkan Rp24,17 Triliun APBN sebagai tambahan bantuan sosial.
Sebagaimana dilansir dari Antaranews, Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai langkah pemerintah melakukan pengalihan subsidi BBM ke program bansos tambahan sudah tepat.
Namun, meurutnya masyarakat miskin yang menerima bantuan sosial tersebut harus tepat sesuai sasaran.
Baca Juga: Link Nonton dan Spoiler If You Wish Upon Me Episode 7, Masa Sukarelawan Gyeo Rye Berakhir
"Keputusan tersebut sudah tepat asalkan data pemerintah soal masyarakat miskin penerima bansos sesuai sasaran," kata Agus Pambagio pada Rabu 31 Agustus 2022.
Ia melanjutkan, penyaluran bansos tambahan memerlukan data yang benar dan akurat.
Jika data yang digunakan salah maka orang yang tidak berhak akan turut menikmati bansos subsidi BBM yang mestinya didapatkan pada orang yang memang berhak mendapatkan bantuan tersebut.
Diketahui pemerintah melalui laman instagram kemeterian keuangan Sri Mulyani menggelontorkan bantuan sosial sebesar Rp24,17 Triliun sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM.
Baca Juga: Jadwal TV SCTV Kamis 1 September 2022 : Barakallah dan Love Story The Series