Jakarta, Klikaktual.com - Harga mi instan menjadi salah satu topik hangat di masyarakat.
Harga mi instan disebut-sebut bakal naik, bahkan hingga mencapai 3 kali lipat.
Saat ini kenaikan harga mi instan juga sudah terasa. Namun kenaikan harga mi instan belum signifikan.
Kenaikan harga mi instan terjadi di pasar tradisional dan warung. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu.
Baca Juga: Harga Mi Instan Naik 3 Kali Lipat, Netizen Kecewa
Naiknya harga mie instan sudah terjadi di warung dan itu terpantau salah satunya varian indomie ayam bawang dari Rp2.700 menjadi Rp2.800 per bungkus.
Untuk harga mie goreng di minimarket semula harganya Rp2.900, naik menjadi Rp3.100.
Tetapi jika perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina reda apakah harga mie instan tetap naik tiga kali lipat?
Baca Juga: 12 Ide Hadiah Lomba 17 Agustus di Bawah 100 Ribu, Panitia Wajib Tahu
Dua minggu lalu dalam acara seminar, Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan menyampaikan jika harga mie instan akan naik.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga menyampaikan perang Rusia dan Ukraina berdampak pada naiknya harga mi instan.
Ada 180 juta ton gandum tidak bisa keluar dari Ukraina. Hal ini menjadi dalang kenaikan harga mi karena bahan baku mi selama ini bergantung dari impor.
“Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus,” katanya dikutip dalam webinar, Selasa, 9 Agustus 2022.
Rusia dan Ukraina adalah negara yang menghasilkan gandum terbesar di dunia.
