Pidato Vladimir Putin saat Bertemu Jokowi di Istana Kremlin Moskow

photo author
- Minggu, 3 Juli 2022 | 08:15 WIB
Presiden Jokowi dan Presiden Putin menggelar jumpa pers bersama. (Tangkapan layar Youtube)
Presiden Jokowi dan Presiden Putin menggelar jumpa pers bersama. (Tangkapan layar Youtube)

Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional.

Dengan pengalaman unik, kompetensi, dan teknologi yang tak tertandingi, Rosatom State Corporation bersedia mengambil bagian dalam proyek bersama, termasuk proyek yang terkait dengan penggunaan non-energi teknologi nuklir, misalnya, di bidang kedokteran dan pertanian

Kedua negara memiliki banyak potensi kerjasama bisnis dalam mengembangkan infrastruktur transportasi dan logistik. Misalnya, Russian Railways dapat berperan dalam mengimplementasikan inisiatif skala besar Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke pulau Kalimantan.

Moskow, ibu kota Rusia, yang telah berkembang dengan kecepatan yang sangat baik dan peningkatan kualitas yang tinggi, juga bisa berpartisipasi dalam proyek yang benar-benar ambisius ini.

Tentu saja, selama pembicaraan kami dengan Bapak Joko Widodo, kami fokus pada bidang kerja sama yang penting seperti pertukaran kemanusiaan, budaya, wisata, dan pendidikan.

Pelonggaran pembatasan anti-Covid bagi pelaku perjalanan dan aturan bebas visa saat ini akan berkontribusi pada hal ini. Kami sedang mendiskusikan kemungkinan melanjutkan layanan udara langsung antara Moskow dan pulau resor Bali.

Bidang lain yang menjanjikan untuk kerja sama kemanusiaan adalah memperluas dialog antar-wilayah dan antar-agama dengan mempertimbangkan fakta bahwa Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia dalam populasi.

Saya ingin menyebutkan bahwa baru-baru ini delegasi dari wilayah Muslim Rusia mengunjungi Jakarta untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Tentu saja, kami membahas isu-isu yang menarik bagi seluruh dunia saat ini, untuk semua negara. Saya mengacu pada pengiriman makanan dan produk pertanian lain, termasuk pupuk mineral, ke pasar dunia.

Kami menekankan berulang kali bahwa ketidakseimbangan pasar pangan dunia adalah konsekuensi langsung dari kebijakan ekonomi makro yang tidak bertanggung jawab dari beberapa negara, penerbitan yang tidak terkendali dan akumulasi utang tanpa jaminan. Pandemi virus corona semakin memperburuk situasi.

Tentu saja, selama pembicaraan kami juga membahas beberapa masalah regional dan internasional yang mendesak lainnya. Saya memberi tahu Presiden Jokowi secara rinci soal perkembangan di Ukraina.

Rusia dan Indonesia berupaya mengoordinasikan posisi mereka di PBB dan organisasi internasional lainnya, termasuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang akan dipimpin Indonesia tahun depan. Kebetulan, Bapak Joko Widodo ikut serta dalam KTT BRICS+ baru-baru ini sebagai tamu undangan.

Kami tentu mendukung upaya Indonesia dan Presiden secara pribadi untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan pertemuan G20 yang dijadwalkan berlangsung di Indonesia tahun ini.

Sebagai penutup, saya ingin sekali lagi berterima kasih kepada Presiden atas pembicaraan produktif kami. Saya yakin bahwa perjanjian hari ini akan lebih mempromosikan kemitraan multifaset Rusia dan Indonesia.

Terima kasih atas perhatian Anda.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danita Aulia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X