Vaksin Sinopharm Antibodi Lolos dari Omicron BA4 dan BA5, Benarkah?

photo author
- Jumat, 24 Juni 2022 | 17:59 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19

JAKARTA, Klikaktual.com- Masuknya Kasus Covid-19 varian Omicron BA4 dan BA5 per tanggal 15 Juni 2022 telah resmi diumumkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Keberadaan varian Omicron BA4 dan BA5 ini membuat seluruh masyarakat kembali diliputi rasa khawatir.

Diketahui, varian BA4 dan BA5 disinyalir lebih mudah menular.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans7 Sabtu, 25 Juni 2022: Ada BTS dan Triger

Karakteristik subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 pun hingga kini masih terus dipelajari. Teranyar, subvarian tersebut ditemukan lolos dari antibodi yang diberikan vaksin Covid-19 Sinopharm.

Hal tersebut ditemukan dalam sebuah penelitian kecil di China. Melansir Reuters, studi menemukan antibodi penawar terhadap beberapa subvarian Omicron, termasuk BA4 dan BA5, sebagian besar tak terdeteksi setelah dua dosis suntikan vaksin Sinopharm.

"Kami menemukan bahwa dua dosis BBIBP-CorV tidak mendorong aktivitas penetral terhadap subvarian omicron," tulis para peneliti dalam hasil studi yang dipublikasikan di jurnal The Lancet.

Baca Juga: Opsi Nonton Siaran Langsung Bali United vs Kedah FC Selain dari Stadion: 3 Opsi Ini Tak Kalah Seru Lho

Beberapa subvarian Omicron tersebut diantaranya BA1, BA2, BA211, BA2121, BA213 dan BA4 atau BA5.

Vaksin BBIBP-CorV merupakan salah satu dari dua jenis vaksin Sinopharm yang disetujui digunakan di China. Studi melibatkan sebanyak 25 orang yang menerima dua dosis vaksin tersebut. Ditemukan bahwa aktivitas penetralan terhadap subvarian Omicron tidak terdeteksi.

Aktivitas penetralisir terhadap subvarian tersebut diamati hanya terjadi pada 24-48 persen subjek penelitian.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans TV Sabtu, 25 Juni 2022 : Adam and Inul Love Story Makin Seru

Studi juga mengamati 30 subjek pasien yang mendapatkan suntikan vaksin booster alias dosis ketiga dari vaksin lain yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom atau Zififax.

Pada kelompok yang kedua, aktivitas penetralisir ditemukan sedikit meningkat. Aktivitas tersebut diamati terjadi pada 30-53 persen subjek pasien

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X