JAKARTA, Klikaktual.com - Hari Buruh atau May Day diperingati pada 1 Mei setiap tahunnya. Peringatan ini bahkan telah berlangsung lebih dari 130 tahun lamanya.
Berirkut ini sejarah hari buruh atau May Day yang diperingati 1 Mei.
Pada 1889, federasi internasional dari kelompok sosialis dan serikat buruh menyepakati 1 Mei sebagai hari untuk menggalang solidaritas di kalangan pekerja.
Tanggal 1 Mei dipilih dalam rangka mengenang tragedi Haymarket Riot atau Kerusuhan Haymarket yang terjadi di Chicago, Illinois, Amerika Serikat.
Baca Juga: Fakta Unik Makanan Khas Lebaran yang Harus Kamu Tahu
Saat itu terjadi peristiwa Haymarket. Mereka mogok kerja dengan cara turun ke jalan. Kaum pekerja saat itu muak terhadap dominasi kelas borjuis.
Polisi turun ke jalan hingga menembaki para demonstran. Korban luka dan tewas berjatuhan.
International Working Men's Association dalam sidangnya di Paris 1889 menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia.
Di Indonesia, peringatan Hari Buruh sempat dilarang, diperbolehkan, hingga dijadikan hari libur nasional.
Baca Juga: Mudik ke Cirebon? Ini Tempat-tempat Wisata Sejarah dan Religi yang Bisa Anda Kunjungi
Mulai pada era presiden pertama RI Soekarno. Saat itu Hari Buruh dirayakan dan Bung Karno selalu hadir dalam perayaan.
Bung Karno menyampaikan kepada para buruh untuk mempertahankan politieke toestand.
Itu adalah sebuah keadaan politik yang memungkinkan gerakan buruh bebas berserikat, bebas berkumpul, bebas mengkritik, dan bebas berpendapat.
Selain itu buruh juga harus melakukan machtsvorming, yakni proses pembangunan atau pengakumulasian kekuatan.