Sejarah Hari Raya Nyepi dan Fakta-Fakta Menariknya

photo author
- Sabtu, 26 Februari 2022 | 21:07 WIB
Sejarah Nyepi (pixabay.com/arnolduspt)
Sejarah Nyepi (pixabay.com/arnolduspt)

HARI Raya Nyepi merupakan salah satu hari raya yang juga diperingati di Indonesia.

Hari Raya Nyepi. Hari raya yang memiliki nama lain yaitu Hari Suci Nyepi ini adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka.

Penanggalan tahun baru ini dilakukan berdasarkan hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dianggap sebagai hari penyucian dewa-dewa di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup.

Nyepi berasal dari kata sepi (artinya sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan pada kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Dalam permemiliki 12 bulan dan bulan pertamanya disebut hitungan kalender Saka, satu tahun Caitramasa.

Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi (tiap 1 Januari), Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi dan melaksanakan catur brata penyepian dan tidak ada aktivitas seperti biasa alias dilarang dan dihentikan selama hari raya Nyepi berlangsung.

Hari raya Nyepi tercipta berdasarkan cerita dari kitab suci Weda yang menceritakan dimana pada awal abad masehi bahkan sebelumnya, Negeri India dan wilayah sekitarnya digambarkan selalu mengalami krisis dan konflik sosial berkepanjangan.

Pada saat itu banyak terjadi pertikaian antar suku-suku bangsa dengan kondisi menang dan kalah yang silih berganti. Gelombang perebutan kekuasaan antar suku pada akhirnya menyebabkan terombang-ambingnya kehidupan beragama.

Dan pertikaian yang panjang pada akhirnya suku Saka menjadi pemenang dibawah pimpinan Raja Kaniskha I yang dinobatkan menjadi Raja dan turunan Saka tanggal 1 (satu hari sesudah tilem) bulan 1 (caitramasa) tahun 01 Saka, pada bulan Maret tahun 78 masehi.

Untuk memperingati hal baik yang terjadi dibawah kepemimpinan Raja Kaniskha I maka terciptalah Hari Suci Nyepi. Sejak itu pula kehidupan bernegara, bermasyarakat dan beragama di India ditata ulang.

Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung (alam semesta/macrocosmos).

Seperti hari raya keagamaan lainnya, Hari Suci Nyepi juga memiliki ciri khas tersendiri dan berbagai rangakaian kegiatan yang harus dilakukan selama hari raya berlangsung.

Setiap penganut agama Hindu pada saat Hari Raya Nyepi wajib untuk tetap sunyi selama 24 jam. Ini dilakukan dengan tidak menyalakan lampu, listrik, berbicara, berangkat kerja atau sekolah dan hal-hal lainnya yang bisa menimbulkan suara atau menunjukkan tanda kehidupan selama hari raya berlangsung.

Aktivitas sunyi ini dilakukan karena Hari Raya Nyepi ini dipercaya memiliki tujuan untuk mengelabui setan-setan yang ada, dengan berpura-pura untuk “tidak ada kehidupan” selama seharian penuh agar setan-setan pembawa bencana atau petaka dapat pergi.

Ritual Nyepi dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keesokan harinya sesuai hitungan waktu setempat. Dengan rangkaian kegiatan meliputi:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danita Aulia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X