Makna dan Sejarah Barongsai yang Selalu Ada di Perayaan Imlek

photo author
- Senin, 31 Januari 2022 | 10:19 WIB
Ilustrasi barongsai ada 5 fakta menarik. (/IQRemix/Flickr)
Ilustrasi barongsai ada 5 fakta menarik. (/IQRemix/Flickr)

JAKARTA, Klikaktual.com - Barongsai menjadi salah satu hal yang sangat identik dengan perayaan tahun baru Imlek.

Barongsai di tahun baru Imlek biasanya identik dengan warna merah dan emas dan dimainkan oleh beberapa orang di dalamnya.

Berikut makna dan sejarah barongsai yang sering kali kita jumpai dalam perayaan tahun baru imlek.

Baca Juga: Patih Sepuh Ajak Optimalkan Potensi Gua Sunyaragi sebagai Destinasi Wisata Andalan

Banyak yang menyangka bila kata barongsai berasal dari bahasa Mandarin. Namun sebenarnya terdiri dari penggabungan 2 bahasa yaitu "barong" dari bahasa Indonesia dan "sai" (shih) dari bahasa Tionghoa (Hokkian).

"Barong" atau "barongan" bermakna tiruan kepala binatang buas seperti singa dan sebagainya diberi badan dan diisi oleh orang yang memainkannya. Sedangkan "sai" atau "shih" berarti singa.

Baca Juga: 4 Siswa SMPN 1 Kota Cirebon Positif Covid-19, Ini Upaya Antisipasi Sekolah

Pertunjukan barongsai sempat ditutup perkembangannya di tahun 1965 atau pada masa orde baru. Kemudian dibuka kembali pada zaman pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 1998.

Barongsai sendiri hadir sejak 1500 tahun silam. Pertunjukan seni ini memiliki makna untuk mengusir hal-hal buruk yang akan terjadi.

Ada beberapa versi sejarah barongsai, "nian" atau monster adalah versi yang paling populer.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cirebon 31 Januari 2022 : Hati-hati Hujan Petir

Alkisah pada masa Dinasti Qing di sebuah wilayah di Tiongkok ada monster jahat yang mengganggu ketentraman penduduk setempat. Kehadirannya menimbulkan keresahan dan ketakutan.

Monster jahat itu datang setiap setahun sekali dan melahap apa saja yang ada di hadapannya. Tidak terkecuali manusia. Pada saat itu muncul singa atau barongsai yang menghalangi monster tersebut.

Baca Juga: Lowongan Kerja di Cikarang Barat Posisi Engineering Supervisor

Monster itu kalah dan lari tunggang langgang. Begitu juga singa itu. Singa itu pergi meninggalkan penduduk yang sudah merasa aman.

Monster itu ingin membalaskan dendam dan kembali menyerang warga desa itu.

Namun karena singa yang mengalahkan monster itu sudah tidak ada, masyarakat akhirnya menciptakan kostum barongsai seperti yang sering kita saksikan saat ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X