Ini Sejarah RS Kariadi yang Terbakar pada Kamis Malam, 30 Desember 2021

photo author
- Jumat, 31 Desember 2021 | 10:38 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjung RS Kariadi yang terbakar.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjung RS Kariadi yang terbakar.

SEMARANG, Klikaktual.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Kariadi Semarang mengalami kebakaran hebat Kamis, 30 Desember 2021 malam.

Kobaran api tersebut mulai muncul dari ruangan Magnetic Resonance Imaging (MRI) sekira pukul 19.00 WIB. Terlihat juga kepulan asap disertai api yang menjalar cepat mulai muncul dari ruangan yang bersebelahan dengan bangsal pasien tersebut.

Saat itu petugas pun pontang panting bergerak cepat untuk menyelamatkan pasien yang tengah dirawat. Bahkan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung meninjau dan mengomandoi pengamanan RSUP Kariadi tersebut.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Tahun Baru 2022 Bahasa Sunda Sederhana, Lengkap dengan Arti

Lantas bagaimana sejarah berdirinya dari RSUP Dr Kariadi? Simak informasinya.

Dilansir dari rskariadi.co.id, RS Kariadi didirikan pada zaman penjajahan Belanda yakni tepatnya tanggal 9 September 1925 yang dahulu dikenal dengan nama Centrale Buzgerlijke Ziekewsichting (CBZ).

Hingga akhirnya 9 September dijadikan sebagai HUT RSUP Kariadi yang kemudian pada jaman penjajahan Jepang berubah menjadi "Purusara" (Pusat Rumah Sakit Rakyat).

RS ini dijadikan RS vertikal milik Departemen Kesehatan dengan nama RSUP Kariadi berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No. 21215/Kab/1964 tanggal 14 April 1964.

Awal mulanya RS ini berdiri tepatnya dimulai pada tahun 1919 yang dicetuskan gagasan dan rencana dari dr. N F Liem untuk mengganti dan menggabungkan Rumah Sakit Kota (Stadverband Ziekenhuis) yang ada di Tawang dengan Rumah Sakit Kota Pembantu (Hulp Stadverband Ziekenhuis) yang berada di Alun alun Semarang.

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Tahun Baru 2022 dalam Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya

Lantas, rencana itu dapat diwujudkan dengan membangun sebuah rumah sakit yang lebih besar di Kota Semarang. Pembangunan Rumah Sakit dimulai pada tahun 1920 dan selesai lima tahun kemudian.

Saat itu kapasitas rumah sakit berkisar 500 tempat tidur. Tempat perawatan orang sakit terdiri dari bangsal bangsal besar yang menampung empat puluh lima tempat tidur. Fasilitas ruangan tersebut disesuaikan dengan penghidupan kaum Indlander pada Zaman itu.

Selain itu beberapa spesialisasi juga sudah ada, yaitu bagian penyakit dalam, bagian bedah, bagian kebidanan dan penyakit kandungan. Rupa rupanya perencana Ooiman Van Leeuwen dan Opzichter pelaksana Bapak Wijanarko sudah berfikir lebih jauh, sehingga dalam system bangunan bangunan sudah tampak jelas pemisah antara poliklinik dan ruang perawatan nginap.

Baca Juga: Kumpulan Pantun Ucapan Selamat Tahun Baru 2022, Bisa Dibagikan untuk Keluarga dan Teman

Keadaan ini mungkin dapat diketahui setelah mereka melihat dan mempelajari bangunan bangunan untuk tempat perawatan orang sakit, sekaligus telah dibangun pula asrama asrama, dapur, pencucian, laboratorium, kamar obat, kantor administrasi dan garasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:03 WIB
X