Profil TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Sosok yang Pernah Meramal Meletusnya Gunung Semeru

photo author
- Minggu, 5 Desember 2021 | 14:33 WIB
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

MALANG, Klikaktual.com - Sosok TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendadak menjadi perbincangan. Itu setelah ulama kharismatik dari NTB itu pernah meramalkan meletusnya Gunung Semeru.

Seperti apa profil TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid?

Dilansir laman wikipedia.org, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid lahir di Kampung Bermi, Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 17 Rabiul Awwal 1316 Hijriah bertepatan dengan tanggal 20 April 1908 Masehi.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Ternyata Pernah Diramalkan Pahlawan Nasional dari NTB, TGKH Zainuddin Abdul Madjid

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid lahir dari buah pernikahan Tuan Guru Hajjī Abdul Madjīd (beliau lebih akrab dipanggil dengan sebutan Guru Mu'minah atau Guru Minah) dengan seorang wanita shālihah bernama Hajjah Halīmah al-Sa'dīyyah.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13 tahun. Setelah itu, kembali ke Indonesia atas perintah dari guru yang paling dikagumi, yakni Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun 1934.

MENDIRIKAN PESANTREN

Setiba di Pulau Lombok dari Tanah Suci Mekah ke Indonesia, mula-mula TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan pesantren al-Mujahidin pada tahun 1934 M.

Kemudian pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 M mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI).
Madrasah ini khusus untuk mendidik kaum pria.

Setelah itu, pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/21 April 1943 M, dia mendirikan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan.

Dan secara khusus nama madrasah tersebut berubah nama menjadi pondok pesantren 'Dar al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan'. Istilah 'Nahdlatain' diambilnya dari kedua madrasah tersebut. Dia aktif berdakwah keliling desa di Pulau Lombok sekaligus mengajar.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru: 13 Warga Meninggal, Ini Data Korban yang Sudah Teridentifikasi

MENDIRIKAN NW

Pada tahun 1952, madrasah-madrasah cabang NWDI-NBDI yang didirikan oleh para alumni di berbagai daerah telah berjumlah 66 buah. Maka untuk mengkoordinir, membina dan mengembangkan madrasah-madrasah cabang tersebut beserta seluruh amal usahanya, al-Mukarram Maulana al-Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan organisasi Nahdlatul Wathan yang bergerak di dalam bidang pendidikan, sosial dan dakwah islamiyah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ganendra Aprilio

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X