4. Melaju pelan di jalur tengah.
5. Mengemudikan kendaraan tidak stabil (oleng kanan dan kiri)
6. Berusaha mengangguk-anggukan kepala agar tetap sadar
7. Kehilangan kontrol
Hal terburuk yang bisa terjadi ketika pengemudi mengalami microsleep adalah ketika pengemudi sudah tak mampu lagi menahan kantuknya dan langsung tertidur sehingga tangan lepas dari genggaman kemudi.
Penyebab microsleep umumnya beragam. Namun, yang paling utama adalah pengemudi yang sudah lelah tetap memaksakan untuk mengemudi.
Kejadian microsleep didominasi terjadi pada malam hari di mana situasi yang gelap dan sunyi sangat mendukung meningkatnya kelelahan seorang pengemudi.
Pencegahan
Agar menghindari microsleep, sebaiknya pengemudi istirahat yang cukup sekitar 7-8 jam sebelum melakukan perjalanan jauh.
Ketika sudah mengalami gejala-gejala microsleep dianjurkan untuk menepi sementara. Beristirahat sejenak atau bergantian dengan orang lain jika Anda membawa penumpang yang bisa menyetir.
Selain itu, ada juga alat yang bisa dibeli bernama Driver Monitoring System. Alat ini akan mendeteksi gerakan mata pengemudi. Alat akan berbunyi dan menyala ketika terjadi pergerakan mata yang signifikan dilakukan oleh pengemudi.***