Peningkatan itu diketahui dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Hal itu memicu penambahan angka kehamilan masyarakat Indonesia.
Pasalnya, selama pandemi, masyarakat lebih sering berada di rumah untuk bekerja dari rumah. BKKBN mencatat dalam tiga bulan terakhir ada penurunan penggunaan alat kontrasepsi sebesar 10 persen.
Hal ini disebut berpotensi menyebabkan sekitar 400 ribu hingga 500 ribu kehamilan. **