CIREBON, Klikaktual.com - Selama pandemi Covid-19 produksi kerupuk di Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon menurun. Imbas sering padamnya aliran listrik.
Penurunan produksi kerupuk tersebut diperparah dengan korsleting listrik yang terjadi selama sebulan ke belakang.
Kondisi itu dikeluhkan oleh warga di RT 06 Blok Kaliandul. Ketua RT Maksum, mengatakan sebanyak 20 rumah warganya terkena dampak perbaikan listrik yang tidak kunjung selesai. Imbasnya, produksi kerupuk pun menjadi menurun.
Baca Juga: Ketua Kadin Majalengka Redy Sugara Lapor Polisi, Mengaku Dianiaya Oknum Pimpinan Ormas
"Informasi dari PLN kurang tahu, alarm waktu awal ponakan saya telepon, ada gangguan dari gardu atau apa. Tapi sampai sekarang belum juga selesai," ujarnya.
Akibatnya puluhan warga mengeluh. Meski sudah berlangsung selama sebulan, namun pihak PLN belum memberikan informasi resmi kepada warga Blok Kaliandul.
"Jelas terganggu, karena saya usahanya pake listrik mesin. Jadi kalo listrik mati ya produksi kerupuk menurun. Biasanya bisa sekwintal, ini hanya setengahnya," ucapnya.
Bahkan Maksum menambahkan, dalam sehari kejadian tersebut bisa berulang kali. Sehingga menghambat produksi kerupuknya.
"Sehari bisa 2 sampe 3 kali alarm. Kalau mati lampu jadi libur dulu, kalo alarm jadinya produksi kerupuk setengahnya," katanya.
Maksum berharap, listrik yang sering padam beberapa minggu terakhir bisa segera kembali normal. Sebab aktivitas warganya bergantung oleh listrik.
Baca Juga: BLT UMKM 1,2 Juta Segera Cair Bulan Ini, Cek Yuk Penerimanya !
"Pengennya lancar lah, kalo ga ujan alarm kan bingung. Kalo ujan alarm kan memaklumi. Kalau sering kaya gini kan aktivitas produksi terganggu, PLN belum memberikan informasi ke warga," jelasnya.
Sementara itu, saat Klikaktual.com berusaha konfirmasi kepada pihak PLN Sumber, justru tidak dapat ditemui dengan berbagai alasan. Sehingga sampai saat ini warga belum mendapat kepastian listriknya normal. *