Soekarno memperkuat angkatan bersenjata dengan mengangkat para jenderal militer ke posisi-posisi yang penting. Dan menjalankan sistem "Demokrasi Terpimpin".
Baca Juga: Harus Tahu! Ini Lima Ulama Indonesia yang Mendunia, Pantas Jadi Panutan Umat Islam
Kebijakan "Demokrasi Terpimpin" Soekarno didukung penuh dan mendapat support PKI. Apalagi dengan munculnya jargon 'Nasakom' perpaduan antara Nasionalis, Agama dan Komunis. Yang membuat PKI merasa berada di atas angin.
Namun, era "Demokrasi Terpimpin" yang merupakan kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal mengatasi masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak.
Sebaliknya, pendapatan ekspor menurun, foreign reserves menurun, inflasi melangit, serta korupsi birokrat dan militer menjadi wabah.
Baca Juga: Ini 5 Jembatan Unik dan Paling Ekstrem di Dunia, Kamu Berani Mencobanya?
Berikut latar belakang terjadinya G30S/PKI:
1. Meningkatnya popularitas PKI di Indonesia akibat diakomodasi oleh Presiden Soekarno melalui konsep politik Nasakom (Nasional, Agama dan Komunis). Ini yang melatarbelakangi keinginan PKI untuk menerapkan ideologi komunis di Indonesia
2. Kekhawatiran AS terhadap jatuhnya Indonesia ke tangan komunis
3. Rumor kurang sehatnya Soekarno
4. Konflik antara PKI dan TNI AD. Ketidakpuasan sejumlah tokoh militer terhadap dewan jenderal yang berkuasa di jajaran militer tertinggi yang mengakibatkan terhambatnya kenaikan jabatan
Itulah sekelumit sejarah G30S/PKI dan yang melatarbelakangi terjadinya kudeta berdarah pada tahun 1965. Semoga menjadi pelajaran penting untuk generasi muda Indonesia mendatang. ***
