JAKARTA, Klikaktual.com- Anggaran tak sedikit. Nilainya mencapai Rp6,5 miliar. Ya, itulah anggaran untuk renovasi atau penataan ruang kerja dan ruang rapat Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek).
Sesuai Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menyebutkan pagu anggaran untuk renovasi mencapai Rp6,5 miliar, Sedangkan Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah Rp5.391.858.505.
Lalu, apa urgensinya? Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal menegaskan proyek itu tak penting untuk saat ini. Dia meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk menunda renovasi tersebut karena bukan prioritas untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Fadjroel: Jokowi Tak Berminat Jadi Presiden Tiga Periode
“Renovasi ruangan dengan anggaran sebesar itu bukan prioritas saat ini. Seharusnya Mendikbudristek lebih fokus mencari terobosan baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran anak bangsa,” tandas Mustafa Kamal.
Politikus PKS ini meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk menjadi pelopor dalam kepekaan menghadapi krisis di pemerintahan. Yakni dengan mengalihkan anggaran yang tak prioritas untuk difokuskan meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang sampai saat ini masih banyak yang belum dimasuki listrik.
“Pemerintah seharusnya lebih berempati kepada rakyat. Dari data yang Kemendikbud, terdapat 30 persen dari sekitar 40.000 SMP belum memiliki akses listrik," terang Mustafa Kamal.
Baca Juga: Karyawan Kimia Farma Ditangkap Terkait Terorisme, Langsung Dibebastugaskan
"Dan dari sekolah-sekolah yang memiliki akses listrik banyak yang memiliki daya kecil di bawah 1.300 watt. Lebih baik dialihkan untuk upgrade fasilitas-fasilitas sekolah di daerah-daerah tersebut,” lanjut Mustafa Kamal, dikutip dari laman resmi DPP PKS, Senin (13/9/2021).
Sebelumnya Plt Kabiro Kerja sama dan Humas Kemendikbudristek, Anang Ristanto, menjelaskan renovasi ini adalah dampak dari Perpres Nomor 62 Tahun 2021 yang mengamanatkan penggabungan unsur Riset dan Teknologi ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Renovasi yang dilakukan pada keseluruhan lantai 2 Gedung A Kemendikbudristek itu untuk menyiapkan ruangan bagi para pejabat baru beserta tim kerjanya.
Kemudian sekretariat tata usaha pimpinan, ruang kerja staf khusus menteri, serta ruangan menteri dengan menghadirkan lingkungan kerja yang aman dan sesuai dengan protokol kesehatan. ***
Artikel Terkait
DPR Desak Kemendikbud Evaluasi Efektivitas PJJ
21 Juta Siswa Tak Dapat Bantuan Subsidi Kuota Kemendikbud
DPR Minta Kemendikbud-Ristek Pantau PTM secara Berkala