news

Pemerintah Harusnya Support Vaksin Merah Putih, malah Mau Dirikan Pabrik Vaksin China di Indonesia

Kamis, 26 Agustus 2021 | 18:42 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto

JAKARTA, Klikaktual.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto protes keras atas langkah pemerintah yang lebih mengutamakan pendirian pabrik vaksin dari China di Indonesia, ketimbang mendukung riset dan produksi vaksin dalam negeri.

Bagi Mulyanto, kebijakan ini sangat merugikan dan menghambat perkembangan riset vaksin yang hampir rampung.

"Semestinya pemerintah memprioritaskan pembangunan pabrik vaksin Merah Putih, bukan malah mempromosikan pabrik vaksin dari China. Apalagi para ahli kita mampu memproduksi vaksin tersebut. Inikan kontra produktif," tandas Mulyanto dengan nada kesal dalam keterangan tertulisnya kepada media, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Buat PNS yang Mau Ajukan Kenaikan Pangkat, Ini Pengumuman Penting dari BKN

Padahal, kata Mulyanto, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah melaporkan kepada Komisi VII DPR RI bahwa riset vaksin Merah Putih berbasis platform virus yang dimatikan (inactivated virus) tengah dilakukan uji praklinis (clinical lots) dan akan dilanjutkan dengan uji klinis fase 1-3.

Mulyanto memperkirakan, Emergency Use Authority (EUA) untuk vaksin yang dipelopori Universitas Airlangga ini, akan dikeluarkan BPOM pada Maret 2022. Kemudian, vaksin dapat diproduksi masal bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals. Selain itu dilaporkan juga saat ini BPOM tengah melakukan uji praklinis vaksin Merah Putih ini.

Pada Konsorsium Riset Covid-19, yang dikoordinasikan BRIN, lanjutnya, ada 11 platform riset vaksin Merah Putih yang dijalankan oleh 6 lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi, yakni LBM Eijkman, LIPI, UI, ITB, Unair, dan UGM.

Di tengah perjuangan konsorsium riset Covid-19 tersebut mempercepat produksi vaksin, ternyata pemerintah berniat membuka izin pembangunan pabrik vaksin dari China di Indonesia. Menurutnya, kebijakan pemerintah ini hanya fokus pada pertumbuhan investasi tanpa memperhatikan dampak jangka panjang bagi kemajuan riset dan industri dalam negeri.

Baca Juga: Tambah Semangat Nih, Pemerintah Naikkan Tunjangan PNS

"Terus terang saya kurang mengerti logika Pak Luhut ini. Kalau logika sederhana saya, kita harus genjot dan kawal riset dan produksi vaksin Merah Putih dengan berbagai kebijakan yang mungkin diterapkan pemerintah. Jangan belum apa-apa sudah mempromosikan pembangunan pabrik vaksin asing di Indonesia," jelas politisi fraksi PKS ini.

Jika sebelumnya pemerintah mengimpor ratusan juta dosis vaksin dari China, kini pemerintah akan memfasilitasi pendirian pabrik vaksin dari China di Indonesia. "Sehingga terkesan kita ini asing minded. Dan senang-senang saja pasar domestik yang besar ini digerogoti oleh pabrik-pabrik asing," tandasnya.

Untuk diketahui, dalam Rakornas ke-31 Apindo, Selasa(24/8), Menko Marinves, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, saat ini terdapat satu perusahaan asal China yang direncanakan akan memproduksi vaksin di tanah air pada bulan bulan April tahun 2022.

Vaksin yang diproduksi merupakan vaksin jenis mRNA. Vaksin mRNA, yakni satu jenis vaksin baru yang kandungannya berbeda dengan jenis vaksin lainnya. ***

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB