news

JK Bicara Mediasi Konflik Afghanistan, Pernah Dituduh Sebagai Taliban

Jumat, 20 Agustus 2021 | 18:08 WIB
Jusuf Kalla/Istimewa

JUSUF Kalla (JK) dikenal sebagai mediator ulung. Dia dianggap berhasil memediasi konflik-konflik kekerasan, baik di dalam negeri maupun internasional. Dalam negeri seperti konflik di Ambon, Poso, dan Aceh. Sementara konflik-konflik internasional antara lain Afghanistan, Malaysia, Palestina, dan lainnya.

Nah, untuk Afghanistan, JK mengaku sampai dianggap sebagai Taliban, kelompok keras di Afghanistan. Cerita tersebut disampaikan oleh JK dalam webinar: ‘Memperkokoh Jembatan Kebangsaan: Belajar Mediasi Konflik dari Pengalaman Jusuf Kalla’ yang digelar oleh Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina, Kamis (19/8/2021).

Wapres di periode pertama Presiden Jokowi itu memang menjadi perwakilan Indonesia dan terlibat dalam perundingan dan berbicara langsung dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani serta para petinggi Taliban.

Baca Juga: JK Puji Bima Arya Selesaikan Polemik GKI Yasmin, Lebih dari 10 Tahun Akhirnya Tuntas

Dalam upaya memediasi konflik di Afghanistan, JK pun harus masuk ke kelompok Taliban. Bagi JK, hal itu harus dilakukan untuk mengenali kedua pihak yang bertikai secara mendalam.

JK menegaskan masuk ke semua pihak merupakan salah satu kunci keberhasilan seorang mediator. Di mana harus berlaku seimbang dengan pihak-pihak yang bertikai agar tidak terkesan memihak.

“Ketika itu saya dituduh Taliban. Padahal saya harus bertemu dengan dua pihak yang terlibat konflik di Afghanistan. Baik itu perwakilan pemerintah Afghanistan maupun pimpinan Taliban," beber JK.

Baca Juga: Bima Arya sebelum Jadi Walikota: Apa Susahnya Buka Gereja Yasmin, Pas Jadi Walikota: Tak Semudah Itu

Selain kemampuan mengumpulkan dan menganalisis informasi terkait konflik yang sedang berlangsung, membangun reputasi dan wibawa seorang mediator juga penting diupayakan. Reputasi mediator yang netral, adil, dan imparsial menjadi penting untuk menumbuhkan rasa percaya dan mendorong kompromi di antara kedua belah pihak.

“Untuk membangun rasa percaya, saya waktu itu mengundang baik pihak Taliban maupun Presiden Ashraf Ghani. Saya bicara dengan kedua pihak dan benar-benar berupaya memahami karakteristik dan perasaan masing-masing. Selain belajar sejarah konfliknya, kita juga perlu mengenali aktor yang terlibat secara mendalam,” tandas JK. ***

 

 

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB